Bullying Santri di Tasik
Satreskrim Masih Kumpulkan Bukti Awal Kasus Dugaan Bullying Terhadap Seorang Santri di Tasikmalaya
Polres Tasikmalaya Kota terus mengusut kasus dugaan bullying seorang santri oleh sejumlah temannya di sebuah pesantren di Kecamatan Cisayong, Tasik
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Darajat Arianto
Seperti apa kronologi dugaan aksi bullying terhadap santri oleh sejumlah teman sesama santri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat?
Seperti dituturkan korban, Z (14) warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, saat dimintai keterangan oleh polisi, beberapa hari lalu.
Aksi bullying dilakukan Senin (21/11) malam sekitar pukul 23.00. Saat itu korban dipanggil ke kobong oleh seorang santri. Korban pun memenuhi panggilan.
Di kobong tersebut sudah ada beberapa santri, dan korban dituduh mencuri.
Baca juga: Para Santri Penumpang Angkot yang Tertimbun di Cianjur Masih Dicari, Petugas Temukan Kertas Amalan
Karena merasa tidak pernah berbuat seperti itu korban membantah.
"Sikap korban membuat santri tersebut kesal sehingga terjadi kekerasan terhadap korban, mengenai muka dan punggung hingga memar," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo, Sabtu (26/11).
Aksi kekerasan pun diikuti oleh teman-teman santri lainnya. Korban pun akhirnya disuruh kembali dan saat pulang korban menceritakan nasib yang menimpanya di pesantren.
Ayah korban, Y, tak terima anaknya diperlakukan seperti itu lalu lapor polisi.
"Kasusnya sedang kami tangani. Sejauh ini kami sudah memintai keterangan korban serta saksi-saksi," ujar Agung.
Ia pun menambahkan penanganan kasus dugaan bullying santri tersebut terus berjalan. (*)
Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya, klik di GoogleNews