Jabar Kerja Sama Penanggulangan Bencana dengan Shizuoka Jepang, Tingkatkan SDM Bidang Kebencanaan

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan Jabar menandatangani kesepakatan dengan Provinsi Shizuoka untuk kerja sama peningkatan SDM bidang kebencanaan

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan Jawa Barat sudah menandatangani kesepakatan dengan Provinsi Shizuoka untuk kerja sama peningkatan sumber daya manusia di bidang kebencanaan, Kamis (24/11/2022). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur atau East Asia Local and Regional Government Congress (EALRGC) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumpulkan Rp 1,5 miliar untuk penanganan bencana gempa Cianjur.

Dalam Kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur kali ini, semua anggota kongres menyatakan berduka atas gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur dan sekitarnya.

Kemudian para anggota kongres pun mencermati isu kebencanaan dan bekerja sama dalam penanggulangan bencana.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan Jawa Barat sudah menandatangani kesepakatan dengan Provinsi Shizuoka untuk kerja sama peningkatan sumber daya manusia di bidang kebencanaan.

"Shizuoka termasuk provinsi yang tangguh terhadap bencana gempa bumi. Kami di Jawa Barat ingin belajar," kata Ridwan Kamil dalam kongres tersebut, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Jabar Sukses Jadi Tuan Rumah Kongres Pemda se-Asia Timur, Bahas Ekonomi Hijau Hingga Kebencanaan

Ia mengatakan semua anggota kongres menyampaikan duka cita dan menyumbangkankan bantuan keuangan. Kemudian terkumpul Rp 1,5 miliar dari para gubernur dan walikota, juga dari OJK datang dalam acara kongres.

"Untuk warga Cianjur, yang akan dibelanjakan nanti malam (24 November 2022) untuk besok (25 November 2022) dibawa ke sana (Cianjur)," katanya.

Ia mengatakan Shizuoka punya ilmu bagaimana bisa tangguh terhadap kebencanaan, dan bagaimana Jawa Barat ingin belajar.

"Jadi poin pentingnya kita saling belajar, tapi kadang-kadang terlihat di level kita level kebijakan ya, tapi percayalah hasil dari ini akan berwujud pada kebijakan-kebijakan teknis yang terasa di masyarakat," katanya.

Presiden Joko Widodo, katanya, menginstruksikan untuk segera memindahkan area yang rawan gempa ke lokasi baru. Jadi pihaknya akan mencari lokasi untuk dibangunkan rumah baru oleh kementerian PUPR.

"Tentunya bangunan yang dibagun adalah yang tahan gempa, salah satu yang kita kerja sama dengan Shizuoka adalah rumah tahan gempa. Satu, di lokasi baru, dua, di rumah-rumah yang eksisting yang sudah terbangun butuh kekuatan seperti apa," katanya.

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Buka Kongres Pemda se-Asia Timur: Momen Terbaik Untuk Masa Depan Asia Timur

Wakil Gubernur Shizuoka Tsutomu Ideno menyatakan Prefektur Shizuoka di Jepang memang prefektur yang sering mengalami gempa bumi, seperti Indonesia. Namun, prefekturnya memiliki kesiapan kebencanaan yang baik setelah puluhan tahun.

"Tapi kami selama 50 tahun lebih ini memang ada banyak kebijakan tentang penanganan bencana, khususnya gempa bumi," katanya.

Ia berharap dengan adanya perpanjangan MoU antara Shizuoka dan Jabar, juga kerja sama bidang kebencanaan, terutama gempa bumi, bisa berjalan dengam baik.

"Di antaranya penerimaan staf dari Jabar ke Shizuoka untuk sharing knowledge dan juga informasi pengetahuan kepada aparat Pemda Jabar. Supaya kedua provinsi bersifat saling menguntungkan," kata Tsutomu Ideno. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved