Gempa Bumi di Cianjur
3 Pegungsi Gempa Cianjur yang Hamil Berhasil Ditangani Puskesmas Cugenang, 2 di Tenda Darurat
Dr Yudi Dudun, kepala Puskesmas Cugenang, mengatakan Sindi merupakan pasien ibu hamil ketiga yang ditangani olehnya sejak gempa Cianjur.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Puskesmas Cugenang sudah menangani tiga persalinan sejak gempa Cianjur.
Rabu (23/11/2022) malam, petugas medis kedatangana pengungsi gempa Cianjur yang hamil bernama Sindi.
Dr Yudi Dudun, kepala Puskesmas Cugenang, mengatakan Sindi merupakan pasien ibu hamil ketiga yang ditangani olehnya sejak gempa Cianjur.
Dua ibu hamil sebelumnya melahirkan di posko tenda darurat yang didirikan di lapangan Kampung Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Mereka adalah Dewi (38) yang melahirkan bayi perempuan pada 22 November 2022 diberi nama Gempita Shalehah Kamil.
Baca juga: Pengungsi Korban Gempa Cianjur Diminta Waspadai Longsor Susulan dan Hindari Bangunan yang Retak
Dan yang kedua Ny Rohmat (36) yang melahirkan bayi laki-laki pada 23 November 2022.
Yudi mengatakan, Posko Cariu menjadi saksi tim medis yang bertugas membantu persalinan bayi.
"Kebetulan karena sudah persiapan dengan peralatan dan screening pasien yang bisa ditangani dengan normal, jadi dilakukan di tenda saat itu karena pembukaan normal dan tak harus dirujuk ke rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan, untuk Sindi memang dilakukan penanganan di fasilitas kesehatan karena sudah dibangun tenda untuk persalinan standar di Puskesmas.
Ia mengatakan, data terakhir ada 359 pengungsi di Posko lapangan Cariu dan diprediksi akan bertambah terus.
Awal ada tiga tenda kini sudah ada 10 tenda besar. Ia mengatakan, keluhan selain penyakit sakit kepala juga ada trauma luka ringan.
"Banyak keluhan pusing, batuk pilek, stok obat masih mencukupi ada yang sudah teratasi karena listrik sudah menyala sejak kemarin," katanya.
Yudi mengatakan, medis dibagi shif berjaga di tenda posko darurat yang berada di lapangan Cariu, Kecamatan Cugenang.

Ketika Sindi datang dengan ambulans, tim medis langsung membawanya ke sebuah tenda darurat yang terdapat di bagian belakang Puskesmas dan didesain untuk persalinan.
Seorang ibu dengan wajah pucat berdiri di samping Sindi.
Cuaca gerimis menambah suhu udara bertambah dingin di sekitaran puskesmas yang sekelilingnya masih gelap karena kurang pencahayaan.
"Iya tadi agak panik di posko, anak saya sudah seperti akan melahirkan jadi langsung lapor ke desa dan datang ambulans," ujar ibu berkerudung krem yang belakangan diketahui bernama Ida (39).

Ida mengatakan, suami anaknya masih berada di Kabupaten Subang, sehingga ia yang menjaga anaknya.
Ida bersyukur anaknya tak terlalu jauh harus ke rumah sakit menempuh perjalanan memutar karena jembatan simpang Cugenang ambruk tak bisa dilewati.
Ia pun berharap persalinan anaknya bisa lancar meski dilakukan di tenda darurat yang dibangun Puskesmas.
Sedikit menarik napas panjang, Ida bergegas pamit dan berjalan menuju sebuah tenda di mana anaknya akan melakukan persalinan.
Beberapa kerabat dari kampungnya di Kampung Angklong Desa Talaga, Kecamatan Cugenang. (fam)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.