Bantu Korban Gempa Cianjur, Relawan GTD Bangun 5 Posko Pengungsian di Cugenang
Relawan dari Gerak Tanggap Darurat (GTD) mendirikan posko pengungsian untuk membantu korban bencana
TRIBUNJABAR.ID - Relawan dari Gerak Tanggap Darurat (GTD) mendirikan posko pengungsian untuk membantu korban bencana alam gempa bumi Cianjur.
Posko pengungsian yang disediakan GTD di fokuskan di 5 titik di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Dimana berdiri 1 posko pengungsian utama, dan 4 posko pengungsian yang tersebar di kampung-kampung terdampak bencana.
Lima Posko pengungsian Relawan GTD ini didirikan beberapa pada Senin, 22 November 2022 sore.
Untuk informasi Relawan GTD merupakan badan otonom DPW PKB Jawa Barat, untuk membantu penanganan bencana dan kebutuhan masyarakat lainnya.
Koordinator Relawan GTD Asep Irfan yang saat ini berada di lokasi mengatakan pihaknya menurunkan 46 orang personel yang terdiri dari tim medis, tim dapur umum, dan tim evakuasi.
Baca juga: Para Santri Penumpang Angkot yang Tertimbun di Cianjur Masih Dicari, Petugas Temukan Kertas Amalan
"Sebanyak 46 relawan ini kita sebar di lima titik ini untuk menyisir dan mengevakuasi, memfasilitasi pertolongan pertama, dan menyiapkan makanan cepat saji untuk para korban," kata Asep Irfan dalam rilisnya, Rabu (23/11/2022).
Asep mengatakan sejauh ini pihaknya belum membangun posko pengungsian tambahan karena terkendala kontur tanah yang labil akibat gempa tektonik terjadi.
Desa Cibulakan, di Kecamatan Cugenang termasuk desa paling terdampak akibat gempa bumi ini, ratusan rumah roboh, 2 uni pesantren rusak, dan akses jalan tertutup, dan sekitar 1.500 warga mengungsi.
Asep juga menyampaikan ada sejumlah kebutuhan mendesak yang dibutuhkan di lapangan dan harus segera.
Baca juga: Link Live Update Data Korban Meninggal dan Situasi Terkini Penanganan Gempa Cianjur, Resmi dari BNPB
"Karena cuaca hujan pertama kita kekurangan terpal, makanan cepat saji, bahan makanan, dan P3K," ujarnya.
"Itu kebutuhan mendesak sekarang, karena ini kita juga mendapat kendala logistik yang dibutuhkan susah didapat di Cianjur, karenanya harus dimobilisasi dari luar Cianjur," katanya.