KSAD Dudung Abdurachman Masuk Radar Calon Pengganti Jenderal TNI Andika Perkasa, Ini Kata Pengamat
Pengamat militer, Apep Agustiawan mengatakan, ada beberapa alasan kenapa nama Jenderal Dudung muncul sebagai calon pengganti Andika.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah nama pengganti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mulai santer terdengar, seiring akan segera berakhirnya masa jabatan Andika bulan depan.
Nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menjadi salah satu sosok yang disebut bakal menjadi pengganti Andika.
Pengamat militer, Apep Agustiawan mengatakan, ada beberapa alasan kenapa nama Jenderal Dudung muncul sebagai calon pengganti Andika.
"Kalau kita melihat, memang Jenderal Dudung sesuai dengan kebutuhan serta tantangannya. Jenderal Dudung selama ini sangat aktif di bidang kemandirian pangan," ujar Apep Agustiawan, dalam keterangan, Senin (21/11/2022).
Ia menilai, Dudung mampu menjawab keresahan yang dirasakan Presiden Joko Widodo mengenai ancaman krisis pangan.
Baca juga: Babinsa Dapat Tugas Baru dari KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, Harus Cek Dapur Warga, Ini Tujuannya
"Beliau (Dudung) sangat peduli, keliling, bergerak, memetakan, hingga mengubah lahan yang semula tidur, tidak termanfaatkan, menjadi area produktif dengan mendorong anggotanya dan masyarakat untuk menanam," katanya.
Dudung pun, kata dia, secara nyata memerintahkan satuan jajaran TNI AD agar menciptakan lahan kosong menjadi lahan produktif yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tujuannya untuk meningkatkan produksi pangan, sekaligus mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi krisis pangan.
Terpisah, Anggota Komisi I DPR Sukamta pun menilai jika Dudung layak menjadi Panglima TNI menggantikan Andika. Dalam penilaiannya Dudung sudah memenuhi syarat menjadi orang nomor satu di intitusi TNI.
"Kalau siapa yang pantas jadi penglima, semua Kepala Staf Angkatan memenuhi dan pantas. Pengganti Jenderal Andika adalah wewenang dan hak prerogatif Presiden. Jokowi bisa memilih calon Panglima TNI dari kesatuan yang diinginkannya, tidak harus bergantian atau bergiliran dari kesatuan seperti AL, AD dan AU. Tergantung Presiden saja," ujar Sukamta.
Presiden, kata dia, pastinya akan memilih sosok calon Panglima TNI yang memiliki rakam jejak bersih, berintegritas, memiliki kapasitas dan kapabilitas.
"Semoga TNI tetap teguh menjadi alat Negara dalam menjaga NKRI dari semua ancaman," katanya.
Baca juga: Romantisnya Jenderal Andika Perkasa, Selalu Gandeng Tangan Sang Istri di BIJB Kertajati Majalengka