Gempa Bumi di Cianjur
Dua Warga Tertimpa Reruntuhan saat Minimarket Ambruk akibat Gempa di Cianjur, Belum Ditemukan
Diketahui korban gempa Cianjur merupakan seorang santri bernama Muhammad Dava (12) dan Risma (25) tertimpa reruntuhan bangunan sebuah minimarket
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan TribunPriangan.com, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sebanyak dua orang tertimpa reruntuhan bangunan sebuah minimarket di Kampung Kadudampit, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Diketahui korban gempa Cianjur ini merupakan seorang santri bernama Muhammad Dava (12) dan Risma (25) yang merupakan karyawan minimarket tersebut.
Saat ini warga, anggota Polsek Cilaku, dan Pemdes Rancagoong sedang melakukan upaya pembersihan dan pencarian, hingga kini keduanya belum ditemukan diduga tertimpa reruntuhan.
Salah satu warga setempat Ujang (30) mengatakan, saat gempa bumi terjadi, masyarakat dan karyawan minimarket itu sempat berhamburan menyelamatkan diri
Namun satu karyawan tidak dapat menyelamatkan diri.
"Atas nama Risma karyawan minimal itu masih tertimbun material bangunan," katanya.
Bais (14), salah satu santri ponpes tak jauh dari minimarket itu menuturkan, satu santri juga tertimbun saat berbelanja.
"Awalnya dua orang ada di minimarket itu, cuma yang satu bisa keluar dan selamat," katanya.
Baca juga: 6 Rumah dan Tempat Ibadah di Bandung Barat Rusak Akibat Gempa Cianjur, Atap dan Dinding Retak
6 Murid Madrasah Meninggal Tertimpa Bangunan
Sebanyak enam murid Madrasah Diniyah Ibnu Ajudin Al Yasin di Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang sedang belajar tertimpa reruntuhan akibat gempa bumi Senin (21/11/2022) siang.
Enam murid tersebut meninggal dunia rata-rata mendapat luka berat di bagian kepala.
Kepala Desa Cikancana Asep Saepul Rahmat mengatakan selain enam korban meninggal dunia, sebanyak 100 warganya menderita luka ringan hingga luka berat.
Rumah yang mengalami kerusakan di daerah ini sebanyak 150 rumah dan masih di-update karena beberapa jalan sulit ditembus akibat gempa.
"Saat ini warga butuh tenda karena hampir semua rumah rusak hingga warga tak bisa lagi masuk ke rumah terutama di Kampung Cibeleng Hilir," ujar kepala desa.