Kota Bandung Rawan Kejahatan, Mahasiswa Sayangkan Tim Prabu Polrestabes sudah Dibubarkan

Kota Bandung sedang tidak baik-baik saja. Teror jalanan kembali menghantui siapa saja setelah beberapa aksi kejahatan terjadi beberapa hari belakangan

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURRAHMAN
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Aswin Sipayung, saat menginterogasi pelaku kejahatan jalanan yang mengakibatkan dua orang meninggal di Jalan Sudirman, Kota Bandung, Rabu (16/11/2022). Kini, Kota Bandung sedang diteror begal. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kota Bandung sedang tidak baik-baik saja. Teror jalanan kembali menghantui siapa saja setelah beberapa aksi kejahatan terjadi beberapa hari belakangan.

Bukan cuma harta benda, nyawa pun hilang akibat aksi penjahat di jalanan.

Tentu saja, hal ini jelas membuat masyarakat menjadi cemas dan khawatir, terutama bagi para mahasiswa yang kerap harus pulang malam hari.

Seorang mahasiswa Universitas Langlang Buana, Albani, menyebutkan, mengakui  cemas dengan pemberitaan terjadinya aksi kejahatan jalanan, terutama malam hari.

"Khawatir karena kami terkadang harus pulang malam hari," ujar Albani ditemui di Unla, Kamis (17/11/2022). 

Albani menyarankan kepada para rekannya dan masyarakat umum agar lebih berhati-hati jika keluar rumah malam hari atau pulang malam hari. 

"Jika tidak terpaksa, sebaiknya diam di rumah saja. Kalau menurut saya begitu," katanya.

Baca juga: Kasus Begal di Cimahi Tertinggi di Jabar, Warga Merasa Tak Aman, Khawatir Keluar Malam Hari

Dia juga menyoroti soal Tim Prabu Polrestabes Bandung yang konon sudah tidak aktif lagi.

Menurut mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi ini, ketidakadaan Tim Prabu yang selama ini selalu memantau keamanan Kota Bandung, khususnya di malam hari, sangat disayangkan.

"Karena tim ini selalu mengawasi orang-orang yang berkumpul, yang mencurigakan di jalanan. Mungkin secara tidak langsung berpengaruh juga ke kondisi keamanan Kota Bandung di makam hari," katanya. 

Rekan Albani, Galih, mengatakan, jika memang harus terpaksa keluar malam hari, pastikan berjalan tidak sendirian.

"Sebaiknya ramai-ramai ya kalau jalan atau pulang malam hari. Setidaknya bisa meminimalisasi niat orang jahat," katanya.

Ungkapan yang lebih akademis dilontarkan mahasiswi Stikes Rajawali, Pratiwi.

Menurut mahasiswi Jurusan Perawat S1 semester 5, kejahatan jalanan saat ini banyak dipengaruhi berbagai faktor.

"Mungkin yang paling utama adalah faktor ekonomi dan keluarga ya. Latar belakang ekonomi dan sosial memang kerap menjadi pendorong utama terjadinya suatu kejahatan," ungkap Tiwi, sapaan akrabnya.

Baca juga: Begal Penganiaya Warga yang Sedang Berteduh di Cicendo Bandung Diringkus, 1 Pelaku Masih DPO

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved