Luhut Tegaskan Kereta Cepat Harus Jadi Tahun Depan, Berharap Presiden Cina Hadiri Peresmian di 2023

proyek kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Cina yang digadang-gadang menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini ditargetkan rampung 2018

Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar
Kereta api cepat Jakarta-Bandung saat berada di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (10/11/2022). 

TRIBUNJABAR.ID, DENPASAR - Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menegaskan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) harus rampung dan dapat diresmikan pertengahan tahun 2023.

Luhut mengatakan, ia akan berkoordinasi dengan National Development and Reform Commission (NDRC) China untuk memastikan proyek ini selesai tepat waktu.

"Saya dan Bapak Hi Li Fan dari NRDC terus berkoordinasi dengan baik untuk memastikan penyelesaian proyek ini pada pertengahan tahun depan. Ini harus jadi dan tidak boleh mundur, itu adalah tekad saya pribadi untuk menyelesaikan ini," kata Luhut dalam acara uji coba kereta cepat secara virtual di Denpasar, Bali, Rabu (16/11/2022).

Kereta Cepat Jakarta Bandung akan menjalani uji dinamis pada 16 November 2022.
Kereta Cepat Jakarta Bandung akan menjalani uji dinamis pada 16 November 2022. (Istimewa)

Dalam acara ini, Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping turut menyaksikan uji coba kereta cepat yang disiarkan dari Stasiun Tegal Luar, Bandung.

Luhut berharap, Xi Jinping dapat menghadiri peresmian KCJB bersama Jokowi yang ditargetkan berlangsung pada tahun depan. Ia pun menyampaikan, sejauh ini progres pembangunan proyek KCJB telah mencapai 80,40 persen.

Baca juga: Persiapan Uji Dinamis, Kereta Inspeksi Jajal Rel Kereta Cepat Jakarta Bandung

"Pemerintah indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhdap penyelesaian proyek ini, baik dalam bentuk proyek kebijaksanaan dan finansial sesuai ketentuan peraturan di Indonesia," ujar Luhut.

Awalnya, proyek kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Cina yang digadang-gadang menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini ditargetkan rampung pada 2018 dan beroperasi pada 2018.

Baca juga: Waktunya Menyesuaikan Waktu Presiden di Bali, Uji Dinamis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mungkin Sore

Namun, nyatanya, hingga akhir 2022, progres pembangunannya baru mencapai 80,40 persen sebagaimana disampaikan Luhut. Selain molor, proyek ini juga disorot karena biayanya yang membengkak dari perhitungan awal sebesar Rp 86,5 triliun menjadi Rp 114,24 triliun. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kereta Cepat Ditargetkan Rampung Pertengahan 2023, Luhut: Harus Jadi, Tidak Boleh Mundur"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved