Penyebab Empat Gempa Bumi dalam Satu Jam di Garut Terungkap, Begini Penjelasan BMKG

BMKG mengungkap penyebab empat gempa bumi melanda lepas pantai selatan Jawa Barat dalam rentang waktu satu jam saja, Sabtu (12/11/2022).

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Istimewa
Gempa bumi di wilayah selatan barat daya Kabupaten Garut mengejutkan warga Tasikmalaya pada Sabtu (12/11/2022) pukul 19.29 WIB. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab empat gempa bumi melanda lepas pantai selatan Jawa Barat dalam rentang waktu satu jam saja, Sabtu (12/11/2022).

BMKG menyatakan, gempa tersebut dipicu aktivitas sesar aktif dasar laut di lempeng Eurasia dan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menghunjam di bawah lempeng Eurasia.

Gempa pertama berkekuatan magnitudo 4,9 terjadi pada pukul 19:29:33 WIB dengan lokasi 119 kilometer barat daya Garut, dengan kedalaman 16 kilometer.

Selanjutnya gempa dengan magnitudo 5,3 terjadi pukul 20:18:45 WIB, berada di 122 kilometer barat daya garut dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa ketiga terjadi dengan magnitudo 4,2 pada 20:29:21 WIB di 115 kilometer barat daya Garut dengan kedalaman 19 kilometer.

Terakhir, gempa dengan magnitudo 4,2 terjadi pukul 20:29:52 WIB di 126 kilometer barat daya Garut dengan kedalaman 4 kilometer.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto, mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut di lempeng Eurasia atau intraplate earthquake.

Baca juga: Gempa Magnitudo 4,9 SR Guncang Garut, PLN: Kelistrikan Dipastikan Aman

Dia mengatakan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cianjur, Tasikmalaya, Garut, dan Sukabumi, dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Kemudian di Kabupaten Bandung dengan skala intensitas I-II MMI (getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang-getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
 
Untuk gempa kedua, BMKG mengeluarkan update analisis yang menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.

Episenter berlokasi di laut pada jarak 60 kilometer arah selatan Caringin, Garut, pada kedalaman 53 kilometer.

Baca juga: Gempa Susulan di Garut Terasa Sampai Tasikmalaya dengan Durasi 6-7 Detik, BMKG Minta Warga Waspada


 "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menujam di bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Plt Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
 
Gempa bumi ini kembali berdampak dan dirasakan di daerah Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Cianjur.

Gempa selanjutnya kemudian dinyatakan sebagai gempa lanjutan atau afershock.
 
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya. (*)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved