Masjid Fujikawaghuci-ko di Kaki Gunung Fuji Didirikan Mualaf Jepang, Masih Butuh Biaya Rp 15 Miliar
Masjid Fujikawaguchi-ko di tepian danau Kawaguchi, tepatnya di Distrik Minamitsuru, Prefektur Yamanashi didirikan mualaf yang punya tanah di sana
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Yamanashi
TRIBUNJABAR.ID, YAMANASHI - Melakukan sebuah perbuatan dengan pertimbangan pahala dan dosa yang dasar nilainya dari agama, konon tidak ada dalam perasaan warga Jepang.
Namun hal yang jadi pertimbangan mereka adalah rasa malu.
Lebih kurang, demikian yang ditulis sastrawan Ajip Rosidi dalam Orang dan Bambu Jepang (2003) saat mengutip kajian antropolog Amerika, Ruth Benedict tahun 1946.
Namun, kondisi lampau yang digambarkan itu tampaknya sudah berubah.
Kini, telah banyak orang Jepang yang berbuat dengan landasan pahala dan dosa.
Sedikit di antara tandanya, banyak orang memeluk Islam bahkan hingga mendirikan masjid.
Masjid Fujikawaguchi-ko di tepian danau Kawaguchi, tepatnya di Distrik Minamitsuru, Prefektur Yamanashi adalah satu contoh.
Masjid ini didirikan seorang mualaf.
Baca juga: Puluhan Mualaf Perdalam Khazanah Islam Bersama Keraton Kesepuhan Cirebon
"Ada seorang mualaf (baru masuk Islam) yang punya sebidang tanah di kawasan ini," kata Arfin Patria, mahasiswa Shizuoka University yang menjadi anggota kajian Fujikawaguchi-ko Masjid saat dijumpai TribunJabar.id, Sabtu (12/11/2022).
"Dia kemudian bertemu dengan komunitas Islam, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Jepang, lalu kemudian menggalang dana untuk membangun masjid ini," ujar Arfin.
Masjid di tepian danau yang sangat terkenal dan merupakan tempat tujuan wisata ini diresmikan pada tahun 2020.
Bangunan masjid sendiri hanya terhalang oleh area parkir untuk sampai ke bibir danau.
Bangunan masjid terbilang tinggi dengan aksen warna abu kehitaman.
Kaca-kaca besar menjadi wajah bangunan itu.