Banjir di Ciamis Akibat Luapan Sungai Ciseel Sudah Surut, 157 Warga di Desa Ciparay Masih Terisolasi

Tapi 58 KK (157 jiwa) warga Rt 37 dan  Rt 38 RW 16 Dusun Gunungsari Desa Ciparay sampai Kamis (10/11) masih terisolasi.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
dok camat Cidolog/Agus Yani
Jembatan gantung di Dusun Gunungsari, Desa Ciparay, Ciamis porak poranda diterjang luapan Sungai Ciseel membuat 58 KK (157 jiwa) warga RT 37 dan RT 38 RW 16 Dusun Gunungsari Desa Ciparay Cidolog Ciamis terisolasi, Kamis (10/11/2022). (foto/dok camat Cidolog/Agus Yani) 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Banjir luapan Sungai Ciseel yang sempat mengepung 251 rumah dan fasilitas umum di 5 dusun di Desa Ciparay Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis  Rabu (9/11) malam memang sudah surut.

Tapi 58 KK (157 jiwa) warga Rt 37 dan  Rt 38 RW 16 Dusun Gunungsari Desa Ciparay sampai Kamis (10/11) masih terisolasi. Aktivitas warga sangat terbatas karena tidak bisa bebas keluar masuk kampung. 

Kampung yang berada di sisi Sungai Ciseel (anak Sungai Citanduy) tersebut terisolasi karena satu-satunya akses masuk RW 16 Dusun Gunungsari berupa jembatan gantung (sasak gantung) porak poranda diterjang luapan Sungai Ciseel Rabu (9/11) malam.

“Sampai hari ini RW 16 Dusun Gunungsari Ciparay masih terisolasi. Ada 58 KK atau 157 jiwa yang masih terbatas ruang geraknya,” ujar Camat Cidolog Drs H Agus Yani kepada Tribun Kamis (10/11).

Jembatan gantung yang porak poranda diterjang luapan Sungai Ciseel tersebut merupakan jembatan penghubung antar RW di Dusun Gunungsari. Panjangnya sekitar 54 meter dan lebar 1,5 meter.

Solusi sementara menurut Agus Yani, sejak Kamis (10/11) dioperasikan rakit berupa perahu untuk lalu lalang penyeberangan warga. “Tapi kondisinya masih terbatas. Solusi jangka panjang tentu perlu ada pembangunan jembatan baru,” katanya.

Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebanyak 20 orang anak-anak SD di RW 16 untuk sementara terpaksa belajar di rumah secara online.

“Biasanya  mereka setiap hari kalau mau ke sekolah di SDN 2 Ciparay harus menyeberang dulu, lewat jembatan gantung tersebut. Sekarang jembatannya sudah rusak porak poranda. Alternatif, anak-anak tersebut terpaksa belajar di rumah dulu secara online,” ujar Agus.

Menurut pihaknya juga sudah melakukan pendataan kalau ada warga di RW 16 Dusun Gunungsari yang hamil tua dan waktunya  sudah mendekati masa melahirkan untuk segera diungsikan keluar dari RW 16 tersebut.

“Tujuannya untuk memudahkan proses persalinan. Tapi setelah didata ternyata tidak ada (yang lagi hamil tua),” jelasnya.

Selain banjir di Ciparay, hujan lebat yang mengguyur sejak siang sampai Rabu (9/11) malam juga telah menimbulkan 4 titik longsor di jalur jalan Jelegong Karangnangka yang menghubungkan Desa Sukasari dan Desa Jelegong Kecamatan Cidolog.

“Dari 4 titik longsor yang menimbun ruas jalan di Sukasari tersebut, 3 titik sudah diatasi dengan alat berat. Tadi siang sudah ada alat berat dari PUPR, juga ada mobil damkar. Timbunan longsor di ruas jalan sudah ditangani oleh PUPR, BPBD, Damkar, relawan dan warga. Tinggal satu titik lagi yang belum, arus lalu lintas belum pulih,” imbuh Agus.

Meski puing longsor yang menimbun 4 titik ruas jalan di Desa Sukasari tersebut sudah diatasi tetapi warga masih khawatir kalau terjadi longsor susulan.

“Apalagi sekarang masih musim hujan. Tadi siang saja sampai sore hujannya lebat sekali. Warga khawatir terjadi longsor susulan,” ujar Ajiz Talaga, pemuda Desa Sukasari kepada Tribun Kamis (10/11).

Selain itu luapan Sungai Ciseel Rabu (9/11) malam juga sempat mengepung ratusan rumah warga di 3  desa di Kecamatan Pamarican.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved