Kepala Desa Bilang Batu Besar yang Tutupi Jalan ke Pangandaran, Dulu Pernah Terjadi dan Diledakkan
Kepala Desa Kawasen Suharno mengatakan, untuk singkirkan batu besar yang menutup akses jalan alternatif Ciamis-Pangandaran, sebenarnya tidak mungkin
Penulis: Padna | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kepala Desa Kawasen Suharno mengatakan, untuk menyingkirkan batu besar yang longsor menutup akses jalan alternatif Ciamis-Pangandaran, sebenarnya tidak mungkin bisa dengan menggunakan alat berat.
"Karena yang dulu saja, besarnya separuh dari kejadian sekarang dan itu harus dengan dinamit (alat peledak) oleh tim Dahana bersama kepolisian," ujar Suharno kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Rabu (9/11/2022) siang.
Namun secara teknisnya sekarang harus dikaji kembali, kalau misalkan pakai alat peledak akan efektif atau tidak?
"Karena, batu yang diatasnya itu sudah seperti mau longsor lagi. Dulu, bulan Juni kemarin itu kan di dinamix tapi sekarang turun lagi batu yang lebih besar," katanya.
"Batu besar yang menutup akses jalan itu berukuran panjang sekitar 10 meter lebih, tinggi 8 meter dan lebar 8 meter," ujar Suharno.
Baca juga: Batu Sebesar Rumah Menutup Akses Jalan Alternatif Ciamis-Pangandaran, Ratusan Keluarga Terisolasi
Sampai Rabu (9/11/2022) siang ini, Batu besar yang longsor menutup badan jalan belum ada penanganan.
Karena, sekarang yang memantau baru ada dari Pemerintah Kecamatan Banjarsari, PUPR UPTD Banjarsari, Polsek dan Koramil Banjarsari.
"Kita nunggu BPBD ataupun tim dari Kabupaten Ciamis. Mereka, katanya sedang di perjalanan mengarah ke lokasi kejadian," ucap Suharno.
Suharno memastikan, untuk menyingkirkan Batu besar yang longsor tersebut tidak bisa dilakukan pada hari ini.
"Karena, selain lokasi terjal, jalannya pun susah dilewati karena tidak ada akses jalan lain. Jadi, kalau menerjunkan alat berat yang besar itu enggak mungkin, dulu pun sama susah," katanya.
Dua kali terjadi longsor, Ia mengaku sudah mempunyai rencana untuk membangun akses jalan yang lain.
"Rencana pasti ada, dan pelaksanaannya sudah kebayang. Tapi, dana anggaran yang digunakan tidak cukup uang sedikit. Untuk membuat jalan baru, membutuhkan dana anggaran miliaran rupiah."
Baca juga: Kisah Mistis Batu Iuh, Batu Raksasa di Kampung Cibatu Iuh Cianjur, Ular Buntung dan Aki Jangkung
"Bingung sebenarnya, mau nyerahin ke Pemda pasti juga akan dikaji dahulu. Karena memang daerahnya, yang sangat-sangat terjal," ucap Suharno. *