Persib Bandung
Sejarah Stadion Siliwangi, Dulu Kandang Persib Bandung, Sekarang Digunakan Latihan oleh Luis Milla
STADION Siliwangi yang digunakan Persib Bandung untuk berlatih adalah saksi bisu perjalanan klub kebanggan Jabar menjadi klub papan atas di Indonesia.
Penulis: Januar Pribadi Hamel | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID - STADION Siliwangi yang digunakan Persib Bandung untuk berlatih adalah saksi bisu perjalanan klub kebanggan Jabar menjadi klub papan atas di Indonesia.
Pelatih Persib Bandung Luis Milla bakal rutin melatih anak asuhnya di stadion yang baru saja selesai direnovasi.
Di lapangan inilah lahir pemain beken Persib Bandung seperti Ajat Sudrajat, Robby Darwis, Iwan Sunarya, Sutiono, atau Sobur.
Stadion Siliwangi tadinya merupakan home base Persib Bandung sebelum akhirnya pindah ke Stadion Si Jalak Harupat di Soreang Kabupaten Bandung.
Baca juga: Persib Bandung Bakal Rutin Berlatih di Kandang Maung yang Terkenal Angker
Kala itu, Stadion Siliwangi dianggap tidak layak oleh PT Liga Indonesia dijadikan home base peserta Liga Super Indonesia.
Stadion yang berada di tengah kota, tepatnya di Jalan Lombok ini, selalu riuh oleh bobotoh jika Persib bermain.
Stadion ini merupakan kenangan yang tak bisa dilupakan oleh bobotoh hingga Persib akhirnya merebut juara Liga Super Indonesia pada 2014.
Persib juga pernah menjadi juara Liga Super Indoneia pertama pada 1994-95. Dari stadion ini juga tapak demi tapak dilalui Sutiono dkk yang akhirnya berhasil merebut gelar juara dengan mengalahkan Petrokimia Gresik dengan 1-0.
Dikutip dari Wikipedia, stadion kebanggaan warga Kota Bandung ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) pada 24 Maret 1946.
Stadion ini didedikasikan kepada 200.000 warga Kota Bandung yang telah merelakan segala hartanya yang habis terbakar dalam peristiwa BLA.
Tepatnya setelah 8 tahun peristiwa itu, atas prakarsa Panglima Tentara dan Teritorium III, Kolonel Inf A.E. Kawilarang dimulailah pembangunan stadion untuk kegiatan olahraga warga Kota Bandung dan untuk latihan para tentara Siliwangi.
Dibangun di atas tanah milik Kodam, biaya pembangunan terkumpul dari potongan gaji para tentara dan pegawai Kodam selama 2 tahun.
Sejumlah sen yang ada di belakang gaji para tentara dan pegawai itulah yang dipotong.
Karena kondisi tanah di Kota Bandung yang liat maka setiap hari dua kompi angkatan darat pun terpaksa harus mengambil tanah dari Lembang untuk beberapa minggu.
Dengan segala kerja keras dan semangat Siliwangi, akhirnya hanya dalam jangka 2 tahun stadion itu dapat diselesaikan. Tapi saat itu hanya ada tribun utama dan terbuat dari kayu.
Tepat pada 1 Januari 1956 stadion diresmikan oleh Panglima Kawilarang. Sebagai hiburan, diadakan pertandingan persahabatan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta.
Pada 1961, stadion ini pun menjadi tempat diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) V yang dibuka oleh Presiden Soekarno. (*)