Orang Tua Penderita Gizi Buruk di Indramayu Hanya Bisa Pasrah, Rawat Anak Seadanya

Raut wajah sedih tidak bisa disembunyikan Nurakhmat (53). Dia merupakan ayah dari anak penderita gizi buruk, Lissa Ameliya Safitri (15).

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN
Nurakhmat (53) menggendong anaknya Lissa Ameliya Safitri (15) yang menderita gizi buruk dengan berat sekitar 10 kg, di Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Selasa (8/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Raut wajah sedih tidak bisa disembunyikan Nurakhmat (53). Dia merupakan ayah dari anak penderita gizi buruk, Lissa Ameliya Safitri (15), yang kondisinya semakin mengkhawatirkan.

Tubuh Lissa ringkih dan kaku. Kondisinya pun hanya tinggal menyisakan tulang serta kulit dengan berat badan sekitar 10 kilogram.

Nurakhmat mengaku sekarang ini hanya mampu merawat Lissa dengan seadanya di rumah bekas peninggalan orang tua di Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu.

Untuk membawa anak bungsunya tersebut berobat, ia sudah tidak memiliki apa pun.

Sejak rutin berobat tahun 2009, semua harta benda mulai dari rumah, kendaraan, dan lain sudah habis dijual.

Baca juga: Kisah Pilu Penderita Gizi Buruk di Indramayu, Orang Tuanya Jual Rumah Hingga Tak Punya Apa-apa

Nurakhmat sangat berharap adanya keajaiban agar anaknya bisa sembuh seperti anak-anak pada umumnya.

"Sekarang kondisinya kayak begini, bisa dilihat, tidak bisa apa-apa," ujar Nurakhmat kepada Tribuncirebon.com, Selasa (8/11/2022).

Nurakhmat menyampaikan, sejak awal mengalami sakit saat umurnya masih 18 bulan.

Baca juga: Miris, Remaja 15 Tahun Ini Beratnya 10 Kg, Orang Tua Penderita Gizi Buruk di Indramayu Minta Tolong

Berbagai rumah sakit umum, anak, hingga syaraf pun sudah didatangi untuk mengobati Lissa Ameliya Safitri.

Mulai dari rumah sakit di wilayah Indramayu, Cirebon, Bandung, hingga Bekasi.

"Tapi hasilnya tetap seperti ini," ujar dia.

Nurakhmat mengatakan, dia sempat pasrah pada 2019.

Mereka tidak memiliki apa pun dan terpaksa memberhentikan pengobatan Lissa.

Namun, berselang dua tahun sejak berhenti berobat, Lissa masih bisa bertahan walau dengan kondisi yang mengkhawatirkan.

"Kalau orang tua bagaimana tidak sedih melihat anaknya begini. Saya sangat berharap anak saya bisa sembuh," ujar dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved