Kasus Gizi Buruk di Indramayu
Kisah Pilu Penderita Gizi Buruk di Indramayu, Orang Tuanya Jual Rumah Hingga Tak Punya Apa-apa
Remaja penderita gizi buruk di Indramayu membutuhkan dermawan untuk pengobatan, mengingat kondisinya makin memburuk dan orang tuanya tak memiliki apa
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Seorang remaja penderita gizi buruk di Kabupaten Indramayu membutuhkan uluran tangan dermawan untuk pengobatan.
Mengingat kondisi kesehatan Lissa Ameliya Safitri (15) semakin memburuk.
Bocah perempuan tersebut merupakan anak kelima dari pasangan Nurakhmat (53) dan Turinih (47).
Kedua orang tua bocah tersebut pun kini hanya bisa pasrah dan merawat anak bungsu mereka seadanya di rumah bekas orangtuanya dahulu di Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu.
Nurakhmat menyampaikan, saat ini ia sudah tidak memiliki apapun untuk pengobatan buah hatinya tersebut.
"Sekarang sudah tidak punya apa-apa lagi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (8/11/2022).
Nurakhmat menceritakan, semua harta benda sudah dijual untuk keperluan berobat anaknya.
Mulai dari rumah, kendaraan, dan lain sebagainya sudah ludes tidak bersisa.
Baca juga: Miris, Remaja 15 Tahun Ini Beratnya 10 Kg, Orang Tua Penderita Gizi Buruk di Indramayu Minta Tolong
"Kalau misal kulit dan daging saja bisa dijual, bakal saya jual untuk berobat anak saya," ujarnya.
Nurakhmat menceritakan, padahal anaknya tersebut lahir dalam kondisi normal.
Hanya saja, gejala gizi buruk itu mulai terlihat saat usianya sekitar 18 bulan. Saat itu, Lissa Ameliya Safitri jatuh sakit.
Sejak saat itu, ia selalu menangis dan tidak mau makan hingga kondisinya semakin memprihatinkan.
Tubuhnya pun hanya menyisakan tulang dan kulit dengan berat badan hanya sekitar 10 kilogram.
"Kalau makan cuma masuk susu dan bubur saja. Kalau dulu mah benar-benar cuma masuk bubur saja," ujar dia. (*)