Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ternyata Ada Hubungan Saudara dengan Keluarga Pahlawan KH Ahmad Sanusi
"Kemudian ternyata pahlawan dari Kalbar juga, Dr Rubini, itu orang Sunda, Natawisastra nama belakangnya juga"
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersyukur karena tahun ini pemerintah kembali mengangkat tokoh asal Jabar sebagai Pahlawan Nasional, setelah bertahun-tahun lamanya absen dari penetapan Pahlawan Nasional.
Ia mengatakan tokoh Jawa Barat, almarhum KH Ahmad Sanusi, ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah pusat. Ahmad Sanusi digelari Pahlawan Basional bersama empat tokoh bangsa dari daerah lain.
KH Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar Pahlawan Nasional. Ahmad Sanusi juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.

"Kami bahagia sekali karena setelah sekian tahun kita tidak ada Pahlawan Nasional dari Jabar. Alhamdulillah KH Ahmad Sanusi, anggota BPUPKI pada masa kemerdekaan, dianugerahi Pahlawan Nasional," katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (7/11).
Ia mengatakan mendampingi keluarga KH Ahmad Sanusi pada penetapan Pahlawan Nasional di Jakarta. Ia pun sempat berdiskusi dengan keluarga KH Ahmad Sanusi dan memang selama ini ada fakta menarik mengenai hubungan saudara antara keluarga Ridwan Kamil dengan keluarga KH Ahmad Sanusi.
"Kebetulan besanan sama kakek saya. Karena bibi saya menikah dengan putra dari KH Ahmad Sanusi, jadi kami sering ke Sukabumi juga," katanya.
Ridwan Kamil mengatakan almarhum dr Raden Rubini Natawisastra, dari Kalimantan Barat, pun ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional dalam kesempatan yang sama.
Almarhum dr Raden Rubini Natawisastra telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan. Bahkan, almarhum bersama istrinya rela dijatuhi hukuman mati oleh Jepang karena perjuangannya yang gigih untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kemudian ternyata pahlawan dari Kalbar juga, Dr Rubini, itu orang Sunda, Natawisastra nama belakangnya juga. Beliau yang mengembangkan kedokteran di Kalimantan saat susah," katanya.
Ridwan Kamil mengatakan Prof Mochtar Kusumaatmadja masih dalam berproses pengajuan karena antrean Pahlawan Nasional cukup banyak. Jadi menurut pemerintah pusat, antrean yang didahulukan adalah yang sudah ngantre bertahun-tahun. (*)