Kompleks GBI di 4 RW Kerap Banjir, Kades Ingin Ada Sodetan di Hilir Sungai Cipeso
Tak hanya SDN Griya Bandung Indah, di Kompleks GBI, Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, yang kerap terendam banjir saat musim hujan tiba.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Tak hanya SDN Griya Bandung Indah, di Kompleks GBI, Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, yang kerap terendam banjir saat musim hujan tiba. Di permukiman Kompleks GBI sebanyak 4 RW, juga kerap terendam banjir.
Saat terjadi banjir, meski bangunan sekolah SDN tersebut tak terendam banjir, akses jalan dan permukiman di wilayah tersebut tergenang air.
Menurut Kepala Desa Buahbatu, Asep Sobari, daerah yang kerap terdampak banjir di RW 08 dan RW 09.
Baca juga: Banjir hingga Longsor Mengintai di Musim Hujan, Pentingnya Mitigasi Bencana di Daerah Rawan di Jabar
Dari informasi jika banjir terjadi ketinggian air variatif, mulai 10 hingga sekitar 50 sentimeter di titik terdalam.
"Yang paling parah RW 10 dan RW 12 ," kata Asep, saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Jumat (4/11/2022).
Asep mengatakan, dari jaman kepala desa sebelumnya juga daerah tersebut, kerap terendam banjir.
"Saya baru setahun menjabat juga, sudah berupaya dari mulai program padat karya, normalisasi Sungai Cipeso (yang kerap meluap dan merendam daerah tersebut)," kata Asep.
Asep mengungkapkan, program Dinas juga sudah dipadukan tetapi masih belum bisa menyelesaikan permasalahan banjir karena Sungai Cipeso itu jadi pusat aliran-aliran sungai kecil, dan bermuara ke Sungai Cidurian.
"Biasanya banjir surut 1 sampai 2 hari, tapi kalau hujannya turun berhari-hari, ya, bisa 5 hari, tergantung debit air Sungai Cipeso turun," tutur dia.
Banjir tahun kemarin, kata Asep, tinggi banget, intensitas hujan tinggi, Sungai Cipeso tidak mampu menampung air dari Kota Bandung itu tidak ada batas penghalang masuk ke Desa Buahbatu.
Upaya dari desa kata Asep, bekerjasama dengan pengurus RW 10 dan juga ada anggota Dewan, membeli pompa air.
"Kebetulan dalam jangka waktu dekat ini lagi rehab rumah pompanya karena mau ditambah lagi dua pompa, jadi sekarang baru satu, mau ditambah lagi jadi punya tiga," tuturnya.
Asep mengaku, pihaknya juga akan melakukan pengerukan lagi sungai.
"Kalau pengerukan sungai, kami juga sudah menganggarkan lagi tahun 2023, buat pemeliharaan Sungai Cipeso tiap tahunnya," kata dia.