ART Dianiaya Majikan

Prinsip Beternak Abah Amid, Ayah Rohimah ART Garut Korban Majikan Jahat, Beri Makan Rumput Halal

Amid (69) ayahanda dari Rohimah ART asal Garut yang jadi korban penganiayaan dan penyekapan majikan, hidup sederhana tapi harta halal nomor utama.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Kisdiantoro
Tribunjabar.id/Sidqi Al Ghifari
Amid ayahanda Rohimah saat memberi makan ternak domba kesayangannya di Kampung Nangor, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Amid (69) ayahanda dari Rohimah ART asal Garut yang jadi korban penganiayaan dan penyekapan majikannya sendiri di Bandung Barat punya banyak kesibukan di kampung halamannya.

Saat ditemui di kediamannya di Kampung Nangor, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022), Amid tengah sibuk memberi makan domba kesayangannya.

Amid memiliki 7 domba, salah satunya diberi nama Si Roket.

"Usia Si Roket sudah 2 tahun, paling tua dari yang lain, ini domba kesayangan saya," ujarnya kepada Tribunjabar.id.

Baca juga: Kondisi Rohimah, ART yang Disiksa Majikan di KBB Bikin JQR Tergugah, Jamin Kebutuhan Sehari-hari

Pemberian pakan untuk ketujuh dombanya termasuk Si Roket tidak sembarang ia lakukan, Amid harus menanam rumput sendiri.

Hal tersebut menurutnya untuk menjaga kehalalan domba yang ia besarkan.

"Halal kan harus murni 100 persen, tidak bisa sekarang main ambil rumput yang tumbuh di ladang orang, kalo orangnya tidak ridho kan bisa tidak halal," ungkapnya.

Ia menjelaskan domba yang ia besarkan harus terjamin pakannya, soal kualitas dan kehalalannya.

Itu karena domba yang ia besarkan sering dibeli oleh orang, misalkan untuk kurban aqiqah atau di hari raya Idul Adha.

"Saya tidak berani menjual hewan ternak yang mendapat makanannya dari cara sembarangan, lebih baik tanam rumput sendiri," ungkapnya.

Amid menjelaskan selain memiliki berbagai macam ternak di kampung halamannya, ia juga memiliki kebun untuk bertani.

Meski menurutnya kebun tersebut tidak luas, tapi cukup untuk menghidupi anak-anak dan cucunya.

"Kalo domba saya jual waktu-waktu tertentu aja, anak sekolah atau untuk bertani, pupuk dan lain-lain," ucap Amid.

Meskipun hidup sederhana di kampung, Amid sangat bersyukur dengan kondisinya saat ini.

Terkait Rohimah yang jadi ART di luar daerah, ia mengaku cukup berat hati melepas anak kesayangannya itu.

"Sebenarnya dulu juga Nyai Rohimah berangkat jadi ART, hati kecil saya tidak menerima, tapi ya sudah terjadi," ungkapnya.

Kini Rohimah korban kebengisan dua majikannya sudah berada di kampungnya, ia menjalani rawat jalan setelah mendapat banyak luka kekerasan di tubuhnya.

Kedua majikan yang tega itu adalah Yulio Kristian (29) dan Loura Francilia (29), memiliki rumah di Perumahan Bukit Permata, Blok G1, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. (KBB), tempat Rohimah bekerja selama ini.

Yulio dan Loura kini sudah ditetapkan menjadi tersangka  untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

"Saya tidak akan mengijinkan kembali si nyai (Rohimah) kerja keluar lagi," ujar Amid.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved