Kasus Ferdy Sambo

Siapa yang Ditelepon Ferdy Sambo Sebelum dan Setelah Brigadir J Ditembak? Ajudan: Saya Dengar

Eks Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay mengungkap jika Ferdy Sambo sempat menelepon sosok misteriusb

Editor: Ravianto
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Penampakan Ferdy Sambo yang tengah berjalan ke ruang sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanpa memegang buku hitam seperti sidang sebelumnya, Rabu (26/10/2022). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Siapa sosok yang ditelepon Ferdy Sambo sebelum dan setelah Brigadir J ditembak? Aksi Ferdy Sambo menelepon seseorang itu terungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).

Adalah Adzan Romer, ajudan Ferdy Sambo yang mengungkapkan hal tersebut di persidangan kasus dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J.

Adzan Romer mengaku mendengar Ferdy Sambo menelepon seseorang ketika berangkat dari rumah pribadi di Saguling menuju rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Romer yang saat itu merupakan ajudan Ferdy Sambo ikut berada di dalam mobil namun tidak mengetahui siapa yang ditelepon Ferdy Sambo.

"Saya cuma dengar 'halo halo' saja. Bapak pakai airpods, saya tidak dengar," kata Romer saat menjadi saksi di persidangan terdakwa Bharada Richard Eliezer, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).

"(Telepon) saat melewati gerbang antara Saguling dengan Duren Tiga ada dengar 'halo halo," sambungnya.

Romer menambahkan saat itu dirinya mendapat arahan untuk mengawal kegiatan Ferdy Sambo untuk bermain bulu tangkis di Sawangan, Kota Depok.

Kembali Telepon Sosok Misterius Setelah Brigadir J Tewas

Eks Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay mengungkap jika Ferdy Sambo sempat menelepon sosok misterius di bawah pohon.

Hal itu saat Acay menjadi saksi dalam sidang perkara penghalangan penyidikan atau obstruction of justice atas terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).

Saat itu Acay dipanggil ke rumah dina Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan dan melihat jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak.

Setelah keluar, Acay melihat sejumlah anggota Provos Polri hingga ajudan.

Sampai di garasi rumah, Acay melihat dari kejauhan Ferdy Sambo tengah menelepon seseorang.

"Saya di garasi saya melihat pak FS menelpon di bawah pohon, jadi ada taman. dia menelpon disitu cukup lama," kata Acay

Meski begitu, Acay tidak mengetahui siapa orang yang ditelepon oleh eks Kadiv Propam Polri tersebut.

"Saya tidak tau menelpon siapa," ucap Acay.

Selanjutnya, datang mobil ambulans ke rumah dinas tersebut untuk mengangkut jenazah Brigadir J.

Sebelumnya, Acay mengaku sempat dipanggil oleh Ferdy Sambo setelah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas.

Acay dipanggil melalui telepon oleh Ferdy Sambo untuk datang ke rumahnya pada Jumat, 8 Juli 2022 atau hari di mana Brigadir J tewas ditembak.

Hal ini diungkapkan Acay saat menjadi saksi dalam sidang perkara penghalangan penyidikan atau obstruction of justice atas terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).

"Beliau hanya memerintahkan saya datang ke rumah. Kemudian saya datang. Kurang lebih di telepon jam 17.30 dengan kalimat 'Cay ke rumah saya sekarang'. saya sampaikan siap Jenderal. telepon ditutup oleh beliau," kata Acay.

Saat itu, Acay mengajak Irfan yang merupakan bawahannya untuk mendampingi.

Acay hanya mengetahui rumah Ferdy Sambo yang berada di Jalan Bangka XI, Jakarta Selatan. Namun, sesampainnya di sana, tidak ada aktivitas apapun.

Selanjutnya, Acay menelepon ajudan Ferdy Sambo bernama Brigadir Daden dan akhirnya diberi tahu jika Ferdy Sambo sedang berada di rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan sekira pukul 18.45 WIB.

"Sampai di sana, terdakwa (Irfan) hanya di luar, saya tidak tahu aktivitasnya apa. Karena saya pribadi yang dipanggil Pak FS. Saya masuk lewat pintu samping," ucapnya.

Selanjutnya saat memasuki rumah, Acay melihat Ferdy Sambo tengah merokok di dekat garasi. Namun, dia tidak berani menghampiri karena mimik muka yang tidak seperti biasa.

"Posisi Pak FS ada di meja yang mulia hakim, beliau sedang merokok sendirian, mengenakan pakaian PDL dan celana PDL tapi alas kakinya saya lupa, dengan wajah mohon maaf tidak seperti biasanya wajahnya merah seperti orang marah beliau masih merokok sendirian," jelasnya.

Setelah Ferdy Sambo selesai merokok, Acay baru memberanikan diri menghampiri Ferdy Sambo dan langsung di ajak masuk oleh ke dalam rumah.

Di rumah Sambo, ungkap Acay, sudah ada sejumlah anggota Provos dan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Setelah itu, Acay mengungkapkan dirinya melihat jasad Brigadir J sudah tergeletak di dekat tangga rumah.

"Terlihat seseorang tergeletak di sebelah tangga, mohon izin jenderal, itu siapa? Yosua, kenapa jenderal? Kurang ajar dia, sudah melecehkan ibu, bahasanya hanya seperti itu, melecehkan ibu? Terus kenapa tergeletak? Saya lupa secara persis apakah tembak menembak atau ditembak tapi yang jelas beliau ceritanya seperti itu," ucapnya.

Dia sempat ditanya oleh eks Karo Provos Polri Benny Ali saat itu mengapa bisa sampai di rumah Ferdy Sambo. Akhirnya dia menjelaskan jika dirinya dipanggil oleh Sambi untuk datang.

Singkat cerita, Acay mengetahui jika Bharada Richard yang menembak Brigadir J hingga tewas dalam insiden tersebut dan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Keesokan harinya, Acay bertugas ke Bali dan akhirnya memerintahkan Irfan Widyanto setelah ditelepon oleh eks Karo Paminal Divisi Propam Polri Hendra Kurniawan untuk mengecek CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo.(Abdi Ryanda/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved