Situs Makam Wiralodra atau Bupati Awal Indramayu Dirusak Oknum Tak Bertanggung Jawab

Situs areal makam pendiri Indramayu dirusak oknum yang tidak bertanggung jawab.

Tribuncirebon.com/Handika Rahman
Kondisi terkini lokasi areal situs kompleks permakaman 3 Wiralodra atau bupati awal Indramayu di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Senin (31/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Situs areal makam pendiri Indramayu dirusak oknum yang tidak bertanggung jawab.

Perusakan tersebut tepatnya berada sebelah selatan kompleks permakaman Rd Benggala, Rd Benggali, dan Rd Samaun di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

Oknum tersebut melakukan perusakan dengan cara membuat kotak galian di zona inti situs makam Wiralodra atau Bupati Indramayu ke-4, ke-5, dan ke-6 tersebut.

Baca juga: Bocah 10 Tahun di Indramayu Alami Gizi Buruk, Berat 13 Kg, Belum Bisa Bicara dan Kesulitan Berjalan

Camat Sindang, Suyitno mengatakan, setelah mengetahui kejadian tersebut pihaknya bersama unsur Forkopimcam langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Setelah diselidiki ini ternyata adalah penggalian liar, jadi kita amankan dahulu lokasi ini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (31/10/2022).

Terlebih di lokasi setempat, kata Suyitno merupakan situs bersejarah yang mesti dirawat dan dilindungi.

Apalagi situs yang dirusak itu adalah makam dari tiga Wiralodra atau Bupati sekaligus yang juga merupakan leluhur masyarakat Indramayu.

Baca juga: Saat Ayah di Indramayu Ini Sendirian Rawat Anaknya yang Alami Gizi Buruk dengan Serba Keterbatasan

Suyitno mengatakan, areal setempat saat ini sudah dalam pengawasan pemerintah kecamatan.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan kasus perusakan makam Wiralodra.

Untuk sementara waktu, galian sedalam kurang lebih 3 meter yang dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut dilakukan penutupan dengan pagar bambu.

Hal ini untuk menghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan hingga mengakibatkan kecelakaan.

"Jangan sampai bekas galian ini justru berimbas kepada masyarakat. Dikhawatirkan ada yang jatuh masuk ke dalam lubang dan lain sebagainya karena di sini juga terdapat banyak anak kecil," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved