7 Alasan Tempe Jadi Makanan Favorit Orang Sunda: Harganya yang Murah hingga Protein yang Tinggi
Inilah 7 alasan mengapa tempe menjadi salah satu makanan favorit yang kerap ditemukan di olahan masakan khas Sunda.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Inilah 7 alasan mengapa tempe menjadi salah satu makanan favorit yang kerap ditemukan di olahan masakan khas Sunda.
Belakangan ini santer dikabarkan perajin tempe mogok produksi di Jawa Barat mulai Minggu (30/10/2022).
Menurut pantauan Tribunjabar.id di lapangan hal itu disebabkan karena harga kedelai di Bandung yang sudah mulai mencapai Rp 13.700 per kilogram.
Padahal tempe merupakan olahan yang menjadi favorit masyarakat Sunda seperti di Bandung ini.
Hampir di setiap menu masakan Sunda, tempe selalu hadir menjadi salah satu olahan yang tidak terlewatkan.
Contohnya saja dalam satu set menu Nasi Liwet atau Nasi Timbel, pasti akan ada tempe di dalamnya.
Atau olahan-olahan tempe lainnya yang kerap ditemukan di warung nasi khas Sunda seperti olahan sambal goreng tempe.

Baca juga: DUH Tahu dan Tempe Akan Kembali Langka, Perajin Tahu dan Tempe Mogok hingga Besok
Bukan tanpa alasan mengapa tempe kerap menghiasi sajian masakan khas Sunda.
Tempe memiliki sejumlah manfaat dan keuntungannya tersendiri untuk dikonsumsi.
Melansir berbagai sumber berikut 7 alasan tempe menjadi makanan favorit masyarakat Sunda:
1. Harga yang Murah
Bahan dasar tempe terbuat dari kedelai.
Kedelai sendiri merupakan salah satu bahan pangan yang tergolong murah.
Kini di pasaran harga tempe berkisar Rp 5.000 per potong dengan ukuran sedang.
2. Tinggi Protein
Melansir Kompas.com, tempe merupakan salah satu makanan dengan kandungan protein yang tinggi.
Satu cup (166 gram) tempe bisa menyediakan menyediakan 31 gram protein.
Makanan tinggi protein bisa membantu tubuh untuk merasa lebih cepat kenyang.
3. Mengandung Prebiotik
Melansir Health Line, tempe memiliki kandungan prebiotik yang baik untuk pencernaan.
Diketahui prebiotik sendiri merupakan jenis serat yang baik dalam mendorong pertumbuhan bakteri dalam sistem pencernaan.

Baca juga: Tahu Tempe Bakal Menghilang di Ciamis, Ratusan Perajin Mogok Akibat Harga Kedelai Rp 14.000 per Kg
Selain itu berdasarkan hasil studi, prebiotik bisa meningkatkan pembentukan asam lemak rantai pendek di usus besar.
Termasuk dalam butiran yang menjadi sumber energi utama untuk sel-sel yang melapisi usus besar.
4. Dapat Mengurangi Tingkat Kolesterol
Bahan dasar tempe, kedelai mengandung senyawa tumbuhan alami yang disebut isoflavon.
Isoflavon ini yang mampu menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat secara signifikan.
Terdapat juga penelitian yang menunjukkan tempe memiliki efek perlindungan pada hati dan mampu membalikkan kerusakan sel-sel hati.
5. Mengurangi Stres Oksidatif
Selain dapat mengurangi kolesterol, kandungan isoflavon juga bisa mengurangi stres oksidatif.
Penelitian menunjukkan bahwa isoflavon dapat mengurangi penanda stres oksidatif dengan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh.
6. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Selain menjadi sumber protein, tempe juga merupakan sumber kalsium yang baik.
Kalsium merupakan jenis mineral yang berfungsi menjaga tulang tetap kuat dan padat.
Melansir Kompas.com, penelitian menunjukkan bahwa kalsium dalam tempe sama baiknya dengan kalsium dalam susu, sehingga menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan asupan kalsium.
7. Rasanya yang Gurih
Tempe khususnya tempe goreng memiliki rasa gurih yang kerap menjadi favorit masyarakat Sunda.
Rasa gurih tersebut dihasilkan dari rendaman air garam dan rempah-rempah lainnya sebelum tempe digoreng.
Rasa tempe yang gurih itu pula yang menjadikan tempe cocok menjadi pendamping pada Nasi Liwet ataupun Nasi Timbel.