Soal Mogok Perajin Tahu Tempe, Kopti Kota Bandung Tak Mogok Karena Sudah Dapat Ini Hingga Desember
Ketua Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Kota Bandung Asep Nurdin mengatakan anggotanya memilih tidak mogok produksi karena ada beberapa
Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Kota Bandung Asep Nurdin mengatakan anggotanya memilih tidak mogok produksi karena ada beberapa hal.
"Kopti bukan tidak setia kawan, tapi Kopti mitra pemerintah dan diberikan kepercayaan untuk menyalurkan bantuan selisih harga sampai Desember mendatang," ujar Asep melalui sambungan, Jumat (28/10/2022).
Menurut Asep, bantuan selisih harga saat ini Rp 1.000 per kg dan jika dihentikan pastinya ikut mogok.
"Kopti sangat setuju ada kenaikan harga 30 persen, karena harga kedelai hampir Rp 14 ribu," ujarnya.
Asep mengatakan, opsi lain dari Kopti untuk mengatasi kenaikan harga, akan mengupayakan kepada pemerintah agar bantuan selisih harga naik. Tidak lagi seribu rupiah, tapi sesuai dengan harga kenaikan kedelai.
Baca juga: Tahu Tempe Bakal Menghilang di Ciamis, Ratusan Perajin Mogok Akibat Harga Kedelai Rp 14.000 per Kg
"Diimbau perajin tahu tempe, gabung ke Kopti agar mendapat bantuan selisih harga karena dari 600 produsen tahu yang belanja ke Kopti ada 300 orang," ujar Asep.
Menurut Asep, syarat mendapat bantuan selisih harga harus jadi anggota Kopti.
Menjadi anggota Kopti mudah hanya iuran wajib Rp 10 ribu per bulan, jika keluar bisa diambil.
Baca juga: Curhat Penjual Tahu Tempe di Majalengka, Diprotes Emak-emak Pembeli karena Ukurannya Makin Kecil
Asep mengimbau kepada anggota Kopti, mau berjualan boleh, mau mogok juga tidak dilarang.
"Bagi yang jualan, kemudian jika ada masalah diganggu, kami akan berikan bantuan hukum, jangan sampai terjadi ada kekerasan kepada pedagang yang berjualan," ujar Asep. (*)