Breaking News

Curhat Penjual Tahu Tempe di Majalengka, Diprotes Emak-emak Pembeli karena Ukurannya Makin Kecil

Penjual tahu tempe di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kena semprot pembeli lantaran ukurannya tahu tempenya makin kecil dan tipis.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Tahu tempe yang dijual di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka, Jumat (28/10/2022). Penjual tahu tempe di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kena semprot pembeli lantaran ukurannya tahu tempenya makin kecil dan tipis. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Penjual tahu tempe di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kena semprot pembeli lantaran ukurannya tahu tempenya makin kecil dan tipis.

Selain itu, harganya juga tambah mahal.

Padahal, diubahnya ukuran tahu tempe dilakukan oleh produsen yang tengah menyiasati harga kedelai yang semakin naik.

Seorang pedagang Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka, Eti (50), mengakui, banyak pembeli yang protes kepadanya karena ukuran tahu tempe yang mengecil.

Baca juga: Perajin Tahu Tempe Bakal Mogok 3 Hari, Pedagang di Cimahi Bakal Kehilangan Omzet Rp 6 Juta

"Ya, ada yang protes, ngeluh gitu, katanya kenapa ukurannya makin kecil dan tipis," ujar Eti kepada Tribun saat ditemui di lapak dagangannya, Jumat (28/10/2022).

Selain ukurannya yang semakin kecil, kata dia, para pembeli juga banyak yang mengeluh soal harganya yang kian semakin mahal.

Padahal, di tingkat produsen juga harganya naik.

"Kenaikan tahu-tempe dari produsen sekitar Rp 100 hingga Rp 500 per bungkus," ucapnya.

Baca juga: Soal Mogok Produksi Tahu Tempe di Jawa Barat, Disperindag Jabar Jelaskan Begini

Naiknya harga tahu tempe juga makin menjadi seiring dengan para perajin di sejumlah daerah menggelar aksi mogok produksi.

Beruntung, di Majalengka hal itu tidak dilakukan.

"Ya, tahu info aksi mogok mah, tapi tadi masih dapat kiriman. Artinya, di Majalengka mah gak mogok," jelas dia.

Kendati demikian, kata Eti, sampai saat ini belum ada tanda-tanda penurunan daya beli dari konsumen.

Setiap hari ada saja pelanggan tetap dan konsumen baru membeli tahu-tempe yang dijualnya.

"Masih banyak yang beli mah, cuma ya itu, banyak yang protes ngeluh," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved