PJT II dan BUMN Infrastruktur Energi Akan Olah Eceng Gondok di Bendungan Jatiluhur Jadi Pupuk
Perum Jasa Tirta II bersama sejumlah BUMN di bidang infrastruktur dan energi akan olah eceng gondok di Bendungan Jatiluhur Purwakarta jadi pupuk.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jasa Tirta II operator Bendungan Jatiluhur di Purwakarta bersama sejumlah BUMN bidang infrastruktur dan energi, akan mengelola sampah di Bendungan Jatiluhur.
Kerjasama ini terkait penanganan masalah eceng gondok yang selama ini menjadi gulma di Bendungan Jatiluhur.
Hal itu dibahas dalam rapat koordinasi tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL). Hadir Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi pada Kementerian BUMN, Tedi Bharata dan Asisten Deputi Bidang TJSL, Edi Eko Cahyono.
Baca juga: Sempat Ambruk Terdorong Gundukan Eceng Gondok, Jembalas di KBB Bisa Digunakan Lagi
Direktur Keuangan SDM dan Manajemen Resiko Jasa Tirta II, Indriani Widiastuti menyampaikan pihaknya selama ini menghadapi permasalahan eceng gondok yang masif di Waduk Jatuhur yang miliki luas 8.300 hektare.
"Setelah dipetakan luas eceng gondoknya ada sekitar 300 hektare yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Tapi, itu menjadi gulma dan kemudian mengganggu kualitas air serta mengancam produksi listrik di perusahaan kami. Masalah inilah yang harus kami selesaikan bersama," katanya, Rabu (26/10/2022).
Indriani menambahkan, BUMN bersama ESQ Kemanusiaan bakal melakukan terobosan dan perbaikan dengan mengolah gulma eceng gondok sebagai limbah organik di Bendungan Jatiluhur menjadi pupuk humus aktif dan pupuk cair.
Pupuk itu akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar Bendungan Jatiluhur, serta dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang akan berwisata di Waduk Jatiluhur.
"Kami dan representasi BUMN klaster infrastruktur energi menandatangani komitmen bersama pengelolaan sampah di Waduk Jatiluhur, khususnya eceng gondok. Kerjasama pengelolaan sampah terintegrasi ini berfokus pada program TJSL BUMN yang berkomitmen untuk melakukan perubahan yang lebih baik bagi lingkungan," ujarnya.
Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan oleh BUMN dalam program ini.
Menurutnya, program-program TJSL yang dilaksanakan BUMN perlu disinergikan sehingga menghasilkan dampak yang signifikan untuk masyarakat dan lingkungan serta menciptakan rasa harmonis antarBUMN.
Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono mengatakan,
subtansi dari kerjasama ini ialah BUMN bisa memanfaatkan aset yang ada di lingkungan BUMN untuk sektor lain di masyarakat.
"Jika eceng gondok ini dikelola menjadi pupuk sudah jelas kemanfaatannya untuk para petani yang membutuhkan. Nanti akan kami ukur sejauh mana petani yang berhak menerima manfaat. Pada lingkungan sekitar perusuhaan kah atau pada skala ekonomi tertentukah," kata Edi.