Mengenal Ratika Yuli Puspita, Sosok Cantik Penjinak Api dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung
Tidur di lokasi kebakaran hingga pingsan, pernah dialami Ratika Yuli Puspita (38), sosok cantik di Dinas Pemadam Kebakaran dan PB Kota Bandung
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tidur di lokasi kebakaran hingga pingsan, pernah dialami Ratika Yuli Puspita (38), seorang perempuan asal Antapani yang memilih profesi sebagai petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.
Senin 24 Oktober 2022 malam, Ratika merasa gelisah. Hatinya tak tenang.
Tangannya terus mengecek telepon genggam, menunggu informasi dari tim Diskar PB Kota Bandung.
Pada Senin malam kemarin, terjadi kebakaran di sebuah gudang triplek, di Jalan Soekarno-Hatta No. 501, Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.
Sebagai petugas pemadam kebakaran, nalurinya langsung terbangun dan berniat berangkat bersama tim menuju lokasi.
"Tapi, saat itu saya sedang lepas piket. Jadi, menunggu perintah saja untuk back up," ujar Ratika di lokasi kebakaran gudang triplek, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung Selasa (25/10/2022).
Selasa 25 Oktober 2022 pagi, api masih berkobar di gudang triplek tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Sebuah Rumah Makan di Bandung Terbakar, Tak Jauh dari Gudang Triplek yang Kebakaran
Ratika pun diminta segera datang ke lokasi untuk membantu rekan-rekannya yang sudah lebih dulu berusaha memadamkan api sejak Senin malam.
"Saya langsung ke sini (gudang triplek), mulai bantu memadamkan api itu dari jam 07.30 WIB," katanya.

Bagi ibu dua anak ini, memegang selang nozzle dengan tekanan air yang tinggi bukanlah perkara sulit.
Dengan penuh kehati-hatian, Ratika mulai menyemprotkan air ke bagian bangunan yang masih terbakar.
"Kalau di sini, kesulitannya itu karena akses masuknya cuma satu jadi sulit menuju ke titik apinya," katanya.
Baca juga: Api di Gudang Triplek Belum Padam, Diskar PB Minta Bantuan Dinas PU Antisipasi Api Merambat
Kebakaran di gudang triplek ini, masih dianggap biasa oleh Ratika, meski proses pemadamannya membutuhkan waktu hingga 20 jam.
Ia mengaku, memiliki banyak pengalaman dalam urusan memadamkan api. Bahkan, ia pernah pingsan dan tidur di lokasi kebakaran saat bertugas.
"Aku pernah tuh, ngalamin tidur di reruntuhan pas lagi memadamkan api di Kings Mall. Tapi paling parah itu, pas kebakaran toko cat di Jalan Ahmad Yani, itu sampai tiga hari pemadamannya, tidak ada api besar cuma asapnya itu terus keluar karena banyak cairan kimianya. Saya sampai pingsan di dalam dan dibawa ke Rumah Sakit, seminggu dari situ suara sudah tidak ada, nyerang pernafasan banget," ucapnya.
Ratika mengaku sudah menjadi pemadam kebakaran sejak September 2006. Keputusannya memilih profesi tersebut, dipengaruhi suaminya yang sudah lebih dulu menjadi petugas Diskar PB.
"Saya pribadi suka tantangan, memang awal-awal itu takut, api dari jarak empat meter juga sudah terasa panas, apalagi ini bisa dekat banget. Tapi setelah dijalani, tidak ada masalah senang aja," katanya.
Luka bakar ringan dan luka goresan dari serpihan kaca, bukan perkara serius bagi Ratika.
"Kalau sampai tertimpa reruntuhan saya belum pernah, jangan sampailah ya. Tapi kalau luka bakar itu pernah beberapa kali," ucapnya.
Ratika mengaku sangat menikmati profesinya sebagai pemadam kebakaran. Ia belum berencana untuk berhenti. Keluarga pun, kata dia, sangat mendukung pekerjaannya saat ini.

"Sama suami profesinya sama, kalau anak-anak sih, karena sering melihat orang tuanya kerja mungkin ya, jadi biasa saja," katanya.
Selain memadamkan api, Ratika juga sering sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan deteksi dini kebakaran.
Baca juga: Kebakaran di Bandung, Warga Mendengar Ledakan dari Dalam Pabrik Triplek di Jalan Soekarno Hatta
"Orang-orang nyangkanya kalau tidak ada kebakaran, pemadam itu tidak kerja. Salah itu, kita kan tidak terus tempur (memadankan api), tapi kita juga aktif turun ke masyarakat, mengedukasi apa yang harus dilakukan pertama kali dan harus menghubungi ke mana saat terjadi kebakaran," ucapnya. (*)