Kasus Gagal Ginjal Akut
Herbal Bisa Jadi Alternatif Obat Demam di Tengah Larangan Obat Sirup? Begini Kata Dinkes Sumedang
Kemenkes menyarankan agar untuk sementara waktu masyarakat melakukan tata perawatan orang sakit secara non-farmakologis.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Larangan peredaran obat sirup yang diduga mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang memicu gagal ginjal akut mengaharuskan kita mencari alternatif pengobatan demam.
Ahli farmasi menyarankan agar untuk pengobatan demam digunakan parasetamol tablet yang digerus menjadi puyer.
Campuran madu atau air akan memudahkan anak-anak meminum puyer itu.
Namun, baru-baru ini, Kemenkes menyarankan agar untuk sementara waktu masyarakat melakukan tata perawatan orang sakit secara non-farmakologis.
Mengenai hal ini, mungkinkah herbal menjadi alternatif?
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sumedang, Dadang Sulaeman mengatakan ada dua jalan yang bisa dilakukan ketika masyarakat mengalami sakit demam.
"Yang pertama tentu saja datang ke dokter, ke klinik atau puskesmas. Sejauh ini mungkin masyarakat asal beli saja obat tertentu yang sesuai dengan sakitnya, tetapi sarang dokter sesungguhnya lebih utama," kata Dadang kepada TribunJabar.id, Kamis (20/10/2022).
Soal herbal, Dadang mengatakan bahwa Kemenkes belum mengatur hal tersebut melalui edaran resmi.
Baca juga: Antisipasi Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Ini Imbauan untuk Nakes dan Masyarakat di Pangandaran
Dia menjelaskan, tatacara non-farmakoligis tidak harus herbal, bisa dengan misalnya sekedar meletakkan kain kompres pada kening orang sakit.
"Hemat saya, seperti kompres, atau hal-hal lain yang biasa dilakukan sesuai dengan budaya kita, bisa jadi alternatif yang tidak membahayakan," kata Dadang.
Selain itu, Dadang mengimbau agar masyarakat tak panik. Masyarakat terlah teruji etika menghadapi Covid-19 dan menghadapi isu cacar monyet.
"Jangan panik, jangan beli obat sembarangan," katanya.
Baca juga: DITEMUKAN 3 Zat Kimia Berbahaya pada Balita Gagal Ginjal Akut di Indonesia Termasuk Etilen Glikol