Di Sumedang, Pelajar Gabut Coba Narkoba, Angka Penyalahgunaan Meningkat Saat Covid-19 Melanda
Kasus penyalahgunaan narkoba di Sumedang meningkat ketika Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kasus penyalahgunaan narkoba di Sumedang meningkat ketika Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumedang mencatat, angkanya bahkan naik dua kali lipat.
Asesor BNN Sumedang, Rahmatullah Sidik, mengatakan, kondisi di Sumedang tak jauh berbeda dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat.
"Setelah Covid-19, ada peningkatan. Mungkin orang mencari cara bagaimana keluar dari kejenuhan, atau karena beban kerja, maka mereka menyalahgunakan narkoba," kata Rahmat kepada TribunJabar.id di Jatinangor, Sumedang, Kamis (20/10/2022).
Menurut Rahmat yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumedang, orang yang menyalahgunakan narkoba untuk keluar dari kejenuhan di antaranya adalah pelajar.
Para pelajar yang mejalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) memiliki lebih banyak waktu karena tak ada kegiatan lain.
Baca juga: Herbal Bisa Jadi Alternatif Obat Demam di Tengah Larangan Obat Sirup? Begini Kata Dinkes Sumedang
"Mereka gabut, sehingga mereka mencoba-coba narkoba atau obat keras terlarang," katanya.
Di kalangan pekerja keras, narkoba dikonsumsi sebagai suplemen penambah tenaga.
Meski orang-orang yang mengonsumsi tahu di kemudian hari akan mendapatkan masalah kesehatan akibat hal tersebut.
"Di Sumedang kebanyakan penyalahguna sabu-sabu, kemudian ganja. Terbalik dengan tren nasional yang lebih banyak ganja kemudian sabu-sabu," kata Rahmat.
Di klinik BNN Sumedang, jumlah orang yang direhabilitasi terus meningkat.
Baca juga: Innalillahi, Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Sumedang Bertambah, Winingsih Meninggal di Bandung
Jika pada tahun 2018 hanya ada 15 orang yang direhabilitasi, maka pada tahun 2022 ini, sudah ada 30 orang menjalani rehabilitasi.
Data tersebut baru data BNN, tak termasuk orang-orang yang ditangani Polres Sumedang. (*)