Harga Kedelai Masih Mahal, Perajin Tahu-Tempe di Cimahi Kemungkinan Bakal Naikkan Harga Jual

Kenaikan harga tahu tempe itu tetap diperbolehkan agar usaha mereka tetap bertahan di tengah mahalnya harga kedelai.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Perajin tahu-tempe saat melakukan produksi di Kampung Pangapuran, Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Kota Cimahi tidak akan melarang para perajin untuk menaikan harga jual setelah harga kedelai mengalami kenaikan sejak beberapa bulan lalu.

Kenaikan harga tahu tempe itu tetap diperbolehkan agar usaha mereka tetap bertahan di tengah mahalnya harga kedelai.

Hanya saja para perajin jangan sampai menaikan harga yang tinggi agar tak memberatkan konsumen.

Baca juga: Berubah Pikiran, Perajin Tahu dan Tempe Batal Mogok Produksi, Namun Harga Akan Naik Serentak

Ketua Kopti Kota Cimahi, Kusnanto (54), mengatakan, terkait kenaikan harga tahu tempe tersebut tergantung masing-masing perajin, tetapi pihaknya mempersilakan jika mereka terpaksa harus menaikkan harga jual.

"Kenaikan harga tahu tempe bagaimana masing-masing perajin, jadi silakan saja kalau mau menaikkan harga, tapi kenaikannya jangan sampai terlalu tinggi," ujar Kusnanto saat dihubungi, Minggu (16/10/2022).

Sementara jika nantinya Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat bakal menaikkan harga secara serentak, pihaknya akan menunggu arahan dari Kopti pusat kemudian menyesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah.

Rencana untuk menaikan harga tahu dan tempe tersebut sebagai tindaklanjut dari batalnya aksi mogok produksi yang sebelumnya sudah direncanakan akan digelar pada 17 sampai 19 Oktober 2022.

"Kalau di Jabar dinaikkan, kita akan melihat pasar di masing-masing wilayah saja. Tapi kalau menaikkan harga juga bakal sewajarnya, kasihan masyarakat," katanya.

Sedangkan untuk saat ini, pihaknya memastikan belum menaikkan harga tempe karena subsidi harga kedelai dari pemerintah pusat sudah turun sejak 11 Oktober 2022 lalu, sehingga harganya ada sedikit ada penurunan.

Baca juga: Perajin Tempe di Ciamis Tak Akan Ikut-ikutan Mogok Produksi: Ini Menyangkut Kebutuhan

Sebelumnya harga kedelai tersebut menyentuh harga Rp 13.250 per kilogram bahkan sampai Rp 13.700 per kilogram, tetapi saat ini sudah ada sedikit penurunan menjadi Rp 12.250 per kilogram.

"Subsidi sudah turun 4 hari lalu, kalau nggak salah dari hari Selasa. Jadi sampai saat ini Kopti enggak menaikkan harga (tempe), karena turunnya harga lumayan agak meringankan juga," ucapnya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved