Sumedang Mulai Hujan Setiap Hari, Bupati Tetapkan Siaga Bencana, Minta BPBD Terus Pantau Cuaca
Mitigasi terhadap hal itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengeluarkan surat keputusan tentang Sumedang siaga bencana.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Beberapa hari ini Sumedang nyaris selalu diguyur hujan dengan intensitas tinggi sampai ringan. Hujan dapat memicu bencana lonsgor di daerah berbukit dan banjir di dataran rendah.
Mitigasi terhadap hal itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengeluarkan surat keputusan tentang Kabupaten Sumedang Siaga Bencana.
"Kami sudah rapat antisipasi bencana. Sumedang ini konturnya berbukit dan memang rawan bencana," kata Dony Ahmad Munir, di Sumedang, Jumat (14/10/2022).
Dia mengatakan, berlandaskan keputusan Bupati itu, menjadi kewajiban bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk senantiasa memantau prakiraan cuaca terbaru yang dikeluarkan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geifisika (BMKG), dan mengambil keputusan taktis atas prakiraan itu.
"Tiap hari BPBD sampaikan informasi cuaca dari BMKG," kata Dony.
Dony mengatakan bahwa pemerintah wajib melindungi warganya dari ancaman bencana. Karena itu, mitigasi bahkan sejak lama telah disiapkan.

Pemkab Sumedang membentuk tim-tim siaga bencana di tingkat Desa. Tim ini dinamai tim Desa Tangguh Bencana (Destana). Fungsinya adalah mengakselerasi informasi bencana agar segera sampai ke pemangku kebijakan.
Jalur komunikasi Destana adalah ke BPBD Sumedang.
Namun, kata Dony, ikhtiar selamat bukan hanya tugas pemerintah. Warga sendiri harus waspada akan bahaya-bahaya bencana.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sumedang Hari Ini Hujan Intensitas Sedang Diprakirakan Mengguyur Kota Tahu
"Yang pertama berdoa semoga tidak terjadi bencana, karena Allah yang menentukan bencana itu. Kedua, ikhtiar warga untuk hati-hati dan menjaga lingkungan," katanya.
Menjaga lingkungan bisa dilakukan dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke saluran air. Tidak menebang pepohonan yang berfungsi menahan erosi. Dan sedimentasi di saluran air dikeruk.
"Yang tinggal di perbukitan, kalau hujan, waspada untuk relokasi (mengungsi sementara)," ucap Dony.(Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana)