Tragedi Arema vs Persebaya
Jawaban Rusdi Aremania Probolinggo 10 Hari Tetap di Kanjuruhan, Mau Menemani 3 Rekan yang Meninggal
Rusdi diduga mengalami depresi. Sepuluh hari ia tak mau meninggalkan Kanjuruhan.
TRIBUNJABAR.ID, MALANG - Seorang remaja pendukung Arema FC asal Probolinggo selama 10 hari ini tak mau meninggalkan Stadion Kanjuruhan.
Ia diduga depresi setelah tiga temannya meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Aremania tersebut bernama Rusdi. Ia merupakan warga Kecamatan Krucil, Probolinggo, Jawa Timur.
Seorang penjaga toilet di Stadion Kanjuruhan, Suhartini, bercerita ia kerap melihat Rusdi lalu lalang di stadion sejak 10 terakhid.
Awalnya ia tak curiga dengan keberadaan Rusdi karena banyak orang lalu lalang di Stadion Kanjuruhan.
Namun selama beberapa hari, ia terus melihat Rusdi apalagi pemuda tersebut hampir setiap hari menggunakan toilet umum yang dijaganya untuk buang air dan mandi.
"Dia kerap terlihat lalu-lalang selama 10 hari ini, dan setiap hari numpang buang air di toilet sini," ujar Suhartini pada Rabu (12/10/2022).
Suhartini sempat bertanya dan Rusdi menjawab sempat pulang mengantar tiga rekannya yang tewas.
"Kami coba tanyai, dia mengaku awalnya sempat pulang mengantarkan ketiga temannya yang sudah tewas. Tapi kembali lagi ke Malang," ucapnya.
Namun anehnya, Rusdi mengaku kembali ke Stadion Kanjuruhan untuk menemani rekannya yang sudah meninggal dunia.
Saat diminta untuk pulang oleh Suhartini, Rusdi mengaku takut.
"Saat tanyakan, kan teman kamu sudah meninggal, kenapa masih ditemani? Sebaiknya kamu pulang saja. Tapi ia menjawab, takut," ucapnya.
Menurut Suhartini, Rusdi bercerita jika menjual ponselnya seharga Rp 800.000 untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun saat ini uang yang dipegang hanya Rp 40.000.
"Ponselnya dijual, katanya laku Rp 800.000, sekarang uangnya tinggal Rp 40.000," tegasnya.