Tragedi Arema vs Persebaya
Liga di Indonesia Kacau, Kata Mahfud MD Usai Lihat PSSI, PT LIB Hingga Panpel Lempar Tanggung Jawab
Tak ada satu pun pihak yang bertanggung jawab soal kick off Arema vs Persebaya tetap digelar malam.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kritikan keras diberikan ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan Mahfud MD kepada sejumlah pihak yang mengurus kompetisi sepak bola di Indonesia.
Bahkan ia menyebut jika penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Indonesia agak kacau.
Ini setelah terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Ketika masyarakat Indonesia menuntut pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya tragedi, ternyata tak ada satu pun yang mengakui.
Berbeda halnya ketika prestasi tercapai, satu foto di unggahan media sosial rasanya tak cukup.
TGIPF terus mencoba mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.
Sebanyak 132 korban jiwa meninggal masih belum ada tanggung jawab.
Meski Kapolri Listyo Sigit Prabowo sudah menetapkan enam tersangka, akar permasalahan masih belum tuntas.
Presiden RI Joko Widodo menugaskan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD untuk mengusut tragedi Kanjuruhan.
Mahfud MD mengakui adanya lempar tanggung jawab antara federasi, operator, panitia pelaksana, hingga broadcaster. Dalam hal ini adalah soal jam malam.
Polres Malang yang saat itu masih dipimpin oleh AKBP Ferli Hidayat telah mengirim surat sebelum laga agar jam main diajukan dari pukul 20.00 WIB menjadi 15.30 WIB. Akan tetapi, PT LIB menolaknya dan menginginkan laga Arema vs Persebaya tetap berlangsung pukul 20.00 WIB.
Setelah tragedi Kanjuruhan terjadi, tak ada satu pun pihak bertanggung jawab soal main di jam malam. Polres Malang yang notabene pihak keamanan paling dekat dengan Stadion Kanjuruhan seakan tak berdaya dengan keinginan PT LIB.
Kemudian, PT LIB melempar keputusan jam malam karena ada kaitannya dengan pihak broadcaster, yakni Indosiar.
Namun, Direktur Program dan Produksi Indosiar dan SCTV, Harsiwi Achmad, membantahnya.
"Jadwal tayang itu sudah disusun oleh LIB, dikoordinasikan dengan Indosiar, kemudian dalam perjalanannya terjadi dinamika dan ending-nya memang LIB yang menentukan tayang, kemudian Indosiar harus mengikuti jadwal tayang tersebut,” ujar Harsiwi usai bertemu TGIPF tragedi Kanjuruhan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022) malam.
Adapun Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memilih keluar melalui pintu belakang setelah pertemuan dengan TGIPF di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Liga Indonesia Kacau
Menanggapi saling lempar tanggung jawab PSSI, PT LIB, panpel, dan broadcaster, Mahfud MD selaku ketua TGIPF mengeluarkan sikap.
"Terjadi saling menghindar dari tanggung jawab operasional lapangan antara pihak federasi, pengelola liga, panitia pelaksana, pihak keamanan, hingga penyelenggara siaran, menjadi bukti bahwa penyelengaraan Liga Sepakbola Nasional agak kacau," tulis Mahfud MD di akun Instagram resminya.
"Membahayakan bagi dunia persepakbolaan kita. Nyawa manusia dibuat pertaruhan karena tak ada jaminan keselamatan yang maksimum," jelas dia.
Ke depan, TGIPF akan memberikan laporan temuan-temuan pelanggaran HAM dalam tragedi Kanjuruhan kepada Presiden RI.
"Temuan TGIPF takkan diumumkan sebelum diserahkan kepada Presiden sebab TGIPF dibentuk dengan Kepres untuk keperluan Presiden."
"TGIPF akan menyerahkan laporan kepada Presiden Jumat atau Senin mendatang," terangnya.
Baca juga: Tersangka Tragedi Kanjuruhan Terbata-bata Saat Berikan Keterangan, Ini Katanya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Federasi, Pengelola Liga, Panpel, Broadcaster Jadi Bukti Liga Indonesia Kacau"".