Massa Buruh Kepung Gedung DPRD Sumedang, Bawa Empat Misi, di Antaranya Tolak Kenaikan Harga BBM
Massa buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Sumedang Menggugat (ABSM) berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Sumedang.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Massa buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Sumedang Menggugat (ABSM) berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Sumedang, Rabu (5/10/2022).
Mereka terdiri atas Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), dan Gabungan Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (GOBSI) ini menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai angka 31 persen dari harga sebelumnya.
Sementara buruh semakin menjerit karena tahun ini di Sumedang tak ada kenaikan upah.
"Yang dirasakan buruh, regulasi-regulasi dari pemerintah semakin mencekik. Di Sumedang tidak ada kenaikan upah, tetapi sembako harganya melambung tinggi," kata Koordinator Unjuk Rasa Buruh Sumedang, Dedi.
Dedi mengatakan buruh juga meminta kenaikan upah di tahun 2023 sebesar 26 hingga 30 persen dari upah yang diterima saat ini.
Baca juga: HUT Ke-77 TNI di Kodim 0610/Sumedang, TNI Dapat Nilai Tertinggi soal Kepercayaan dari Masyarakat
Baca juga: Curanmor Berkurang, Kasus Penipuan dengan Modus Seperti Ini Malah Marak di Jatinangor Sumedang
Sebab, kebutuhan yang mesti dipenuhi oleh para buruh harganya semakin melonjak.
"Naikkan upah buruh. Itu niscaya," kata Dedi.
Para buruh sesungguhnya menyampaikan empat tuntutan.
Tuntutan itu yakni menolak kenaikan harga BBM, menolak Undang-undang Peraturan Pembentukan Perundang-undangan (UU P3), menolak RUU KUHP, dan menolak Omnibus Law.
"Kami belum pernah audiensi dengan Bupati Sumedang. Kami inginnya saat aksi ini, Bupati hadir, namun nyatanya berhalangan hadir," kata Dedi.
Baca juga: Kecelakaan di Sumedang, Sopir Pikap yang Tabrak Truk Diduga Terpengaruh Minuman Keras
Pantauan TribunJabar.id, di depan Gedung DPRD Sumedang, para buruh menempatkan dua buah mobil bermuatan pengeras suara.
Mereka bergiliran menyampaikan orasi dalam aksi tersebut.
Beberapa orang tampak mengibar-kibarkan bendera perkumpulan para buruh. (*)