Tragedi Arema vs Persebaya

Pengakuan Jujur Pelatih Persib Bandung tentang Tragedi Arema vs Persebaya di Kanjuruhan

Persib Bandung sebenarnya sedang mempersiapkan laga derbi melawan Persija Jakarta yang harusnya digelar pada 2 Oktober lalu.

Editor: Hermawan Aksan
Instagram @luismillacoach
Pelatih Persib Bandung Luis Milla saat mengawasi para pemainnya berlatih. Luis Milla mengatakan, sepak bola harusnya memberikan kebahagiaan kepada semua orang. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebagai mantan pelatih timnas Indonesia, Luis Milla memiliki ikatan emosional yang mendalam dengan Indonesia.

Kini pelatih asal Spanyol itu kembali ke Tanah Air tapi dengan status pelatih Persib Bandung.

Persib Bandung sebenarnya sedang mempersiapkan laga derbi melawan Persija Jakarta yang harusnya digelar pada 2 Oktober lalu.

Akan tetapi, malam sebelum pertandingan terjadi tragedi yang merenggut nyawa ratusan korban tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Polisi dan Bobotoh Persib Tasikmalaya Gelar Salat Gaib bagi Korban Tragedi Arema vs Persebaya

Laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya berjalan lancar hingga peluit akhir pertandingan.

Setelah pertandingan, terjadilah kerusuhan di markas tim Singo Edan tersebut dan diperparah dengan gas air mata dari pihak keamanan.

Luis Milla mengakui bahwa dia memiliki kedekatan yang erat dengan Indonesia.

Hal ini membuat tragedi Kanjuruhan menjadi hal yang harusnya tidak terjadi di Tanah Air.

“Kejadian di Kanjuruhan membuat saya sedih."

"Bagaimanapun Indonesia punya tempat khusus bagi saya."

"Saya tidak tahu apa yang terjadi di sana."

"Tapi, tentunya itu membuat saya sedih,” kata Luis Milla dilansir dari laman resmi klub.

Luis Milla menambahkan, sepak bola harusnya memberikan kebahagiaan kepada semua orang.

Termasuk mereka yang datang langsung ke stadion.

“Tentunya, satu pertandingan memberikan kebahagiaan."

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved