Pangdam III Siliwangi; TNI Tak Akan Bertindak Keras, Tapi Bisa Bersikap Tegas
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo; TNI Tak Akan Bertindak Keras, Tapi Bisa Bersikap Tegas
Apakah berbentuk penambahan alutsista, memodernkan teknologi pertempuran, menambah personil prajurit ataukah memperkuat SDM komponen utama?
Tentu saja itu penting karena amanah UU TNI masih mengharuskan hal itu, dan realitas itu memang berkemungkinan bisa terjadi.
Untuk itulah, militer tetap harus melakukan berbagai upaya uprading kesiapan dan kelengkapan segala sesuatunya.
Dikaitkan pada Pemilu 2024 yang sebentar lagi akan kita jalani, memperkuat pertahanan wilayah dengan pendekatan teritorial menjadi mutlak.
Ajang pemilu selalu saja menjadi arena yang penuh hiruk pikuk. Muatan politis sangat kental, dan sangat rentan sekali memicu konflik.
Gerakan-gerakan politik para kontenstan dan manuver yang dilakukan seringkali sudah pada taraf saling menjatuhkan.
Demi kekuasaan, segala cara ditempuh, sasarannya adalah pilihan publik.
Demokrasi memang membolehkan cara-cara tertentu dilakukan.
Intrik politik terkadang sulit dipahami dan sulit dideteksi, apalagi komunitas masyarakat awam.
Gempuran sosial media dan teknologi informasi akan mampu menciptakan polarisasi di masyarakat.
Polarisasi yang sebetulnya normal akan berubah menjadi ancaman serius, saat sudah mewujud pada konflik terbuka, ataupun timbulnya sikap saling benci antar pendukung.
Kalau antarmasyarakat sudah saling curiga, saling benci, saling hujat dan saling fitnah, maka publik yang lemahlah wujudnya.
Membereskan pada level politisi tentu sulit karena memang sudah garisnya mereka harus bertarung.
Yang bisa dilakukan adalah memperkuat pada tataran akar rumput.
Masyarakat sebenarnya sudah punya pengalaman puluhan tahun terkait proses hiruk pikuk politik.