Disidang di DCDC Pengadilan Musik Lebih Tegang Dibanding Manggung
Menjalani sidang di DCDC Pengadilan musik ternyata lebih tegang dibanding saat manggung
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Siapa yang tak kenal dengan band metal Ludicia? Band ini tengah naik daun setelah sukses menembus 6 besar ajang W:O:A Metal Battle, Jerman, band asal Pulau Dewata ini menjadi perbincangan para musisi dan pecinta musik cadas Tanah Air namun sekaligus menyeret mereka ke DCDC Pengadilan Musik yang digelar di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No 8A, Bandung, Kamis (22/09/2022).
Di DCDC Pengadilan Musik, band yang terbentuk pada akhir tahun 2019 dengan personel yang terdiri dari Christian (vokal), Gung Sincan (gitar) dan Monot (drums) harus rela menerima cecaran dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq.
Dibantu dua Pembela Yoga (PHB) dan Andre Vinsens (Jeruji) dalam persidangan yang kali ini dihadiri Soni Bebek sebagai Panitera, Ludicia harus membuktikan kualitas musik mereka di hadapan Hakim Ketua Man (Jasad).

"Memutuskan Ludicia agar segera menggelar pertunjukan dan membawakan single terbaru mereka," tuturu Hakim Man yang memvonis Ludicia bebas dari tuntutan.
Terkait dengan hadirnya Ludicia sebagai band terdakwa di acara DCDC Pengadilan Musik kali ini, perwakilan DCDC, Agus Danny Hartono, menyebutkan bahwa band Ludicia mernjadi band metal Indonesia yang bisa mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah musik cadas dunia.
"Dalam ajang W:O:A Metal Battle, di Jerman, mereka sukses menempati peringkat enam. ini sebuah prestasi yang luar biasa dan mereka pantas dihadirkan dalam Pengadilan Musik episode kali ini," tutur Danny di sela acara.

Danny menyebutkan bahwa Ludicia yang berhasil keluar sebagai representasi Indonesia di ajang W:O:A Metal Battle, Jerman dimana perjalanan yang mereka lalui bukan tanpa rintangan.
Dalam proses seleksi di Indonesia, Ludicia berhasil menumbangkan sebanyak 387 peserta W:O:A Metal Battle Indonesia 2022.
"Kemudian mereka terpilih mewakili Indonesia ke ajang W:O:A Metal Battle di Jerman," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, band Ludicia sendiri mengaku sangat bangga bisa mewakili Indonesia ke ajang musik metel terbesar di dunia di Jerman itu.
"Tentunya banyak pengalaman yang bisa kami petik dalam penampilan kami di Jerman," ujar Christian.

Salah satu pengalaman unik yang dipetik adalah adanya rasa kebanggaan mewakili Indonesia di ajang itu.
Sebagai band asal Bali, kata Christian, Ludicia membawakan sedikit musik khas Bali yang langsung dikenal sebagian besar para penonton di sana.
"Kebanyakan dari mereka pernah ke Bali, sehingga mereka sudah langsung tahu ketika kami memainkan musik khas Bali," ujarnya.
Sementara terkait kehadiran mereka sebagai terdakwa di Pengadilan Musik, Christian pun mengaku sangat bangga bisa merasakan
"kursi terdakwa" yang sudah diduduki banyak musisi papan atas Indonesia.
"Tampil di sini (Pengadilan Musik, Red) lebih tegang dipbanding manggung. Tenutnya ada kebanggaan tersendiri bisatampil di sini malam ini, terima kasih kami ucapkan kepada DCDC," ujar Christian.
Sedikit infiormasi tentang Ludicia, sejak pertamakali berdiri hingga saat ini Ludicia telah melahirkan album perdana bertajuk "Avontur" yang dirilis pada 1 Mei 2022, dan disusul dengan single bertajuk “Intiha” sebagai persembahan sebelum keberangkatan Ludicia ke W:O:A Metal Battle, Jerman.
Pemilihan Avontur sebagai tajuk dari album perdana mereka ini didasari oleh makna di baliknya yang berhubungan erat dengan perjuangan serta petualangan yang mengisahkan perjalanan Ludicia.
Sehingga, setiap lagu yang ada di album perdanya pun memiliki benang merah pada setiap liriknya yang, jika disimak, akan terasa seperti dongeng dari petualangan yang telah mereka lalui