Ada Wanita Pingsan Saat Minimarket di Kabupaten Bandung Ambruk, Tapi Bukan karena Tertimpa
Suara ledakan terdengar kencang, debu pun langsung membubung tinggi ke udara saat minimarket roboh di di Jalan Soreang-Ciwidey, Jumat (16/9/2022).
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Suara ledakan terdengar kencang, debu pun langsung membubung tinggi ke udara.
Warga di sekitar lokasi kejadian awalnya menyangka ada kecelakaan mobil besar, seperti truk yang menghantam.
Setelah beberapa saat baru terlihat, ternyata suara ledakan tersebut diakibatkan robohnya minimarket yang berada di Jalan Soreang-Ciwidey, tepatnya di Desa Cisondari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (16/9/2022).
Saat kejadian itu terdapat seorang wanita penjual tahu yang tepat berada di depan minimarket langsung terkapar.
Warga yang melihat langsung mengevakuasinya.
Warga yang saat itu dalam keadaan panik mengevakuasinya ke rumah, tepat berada di seberang minimarket tersebut.
Namun, penjual tahu tersebut bukan korban tertimpa reruntuhan bangunan minimarket yang ambruk.
Ia pingsan karena kaget melihat kejadian tersebut dari dekat.
Baca juga: Ratusan Driver Ojek Online Geruduk Mapolresta Bandung, Begini Penjelasan Kombes Kusworo Wibowo
Hal tersebut diceritakan oleh Inah Juhaena (64), yang pada saat itu berada tepat di seberang minimarket yang ambruk, tempat dia berjualan.
Inah mengatakan, akibat ambruknya bangunan minimarket tersebut, debu tebal membubung tinggi.
"Sehingga banyak orang yang pakaiannya kotor akibat debu tersebut, bukan akibat tertimpa reruntuhan," kata Inah saat ditemui Tribun Jabar di warungnya, Jumat (16/9/2022).
Inah mengatakan, dia kaget, panik, dan tubuhnya bergetar tak karuan saat kejadian.
Pasalnya, kejadian tersebut tepat berada di depan warungnya dan dia menyaksikan langsung.
"Saya panik, terus ada yang dibopong itu tukang tahu, disangkanya tertimpa, padahal tidak, itu hanya pingsan," kata Inah.
Saat itu, kata Inah, wanita yang pingsan tersebut berada di dekat gerobak dagangannya, depan Indomaret.
"Suaminya sedang di sini, ngecas handphone," tuturnya.
Inah mengatakan, memang banyak yang teriak untuk memastikan di dalam masih ada orang atau tidak setelah kejadian itu.
"Di dalam sudah tak ada orang, sebab dari jam 12 siang, minimarket sudah ditutup sedangkan kejadian kemarin, sekitar pukul setengah empat," ujar dia.
Inah menjelaskan, bangunan itu juga sudah ditinjau manajemennya dan diputuskan ditutup lebih awal untuk antisipasi.
Baca juga: Banjir Sempat Memutus Jalan Penghubung Cianjur-Kabupaten Bandung Barat, Kendaraan Tak Bisa Melintas
"Para pegawainya juga sudah berada di sini di luar, di pinggir jalan. Jadi mereka juga hanya melihat ambruknya. Dalam video ada anak seragamnya kotor itu karena debunya yang tebal," katanya.
Fikri Mugia (21) mengungkapkan hal senada dengan Inah. Menurutnya, minimarket sudah tutup sejak sekitar pukul 12. 00 WIB.
"Jadi sudah enggak ada orang di dalam minimarket, kalau buka mah, wah, mungkin banyak korban. Ya, banyak teman saya kerja di situ," ujar Fikri di dekat minimarket yang rubuh tersebut.
Menurut Fikri, minimarket ditutup awal itu mungkin untuk antisipasi. Sebab dari sebelumnya mendapatkan informasi, bangunan minimarket tersebut ada yang retak.
"Dari Senin kalau tak salah, sudah ada yang retak-retak," ucap dia.
Fikri mengungkapkan, memang beredar info di media sosial ada korban dari kejadian ini.
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Bandung Anggap Politik Uang Adalah Isu Klasik yang Sangat Sulit Dibuktikan
"Sebenarnya tak ada karena sudah tutup," kata Fikri yang rumahnya tepat di depan minimarket yang roboh.
Fikri mengatakan, gerobak pedagang yang di depan minimarket sudah dipindahkan ke depan, di sisi jalan.
"Sehingga tak tertimpa. Mungkin dipindahkannya sekitar 20 menit sebelum kejadian. Jadi tak ada gerobak yang tertimpa, hanya ada dua motor yang tertimpa," kata Fikri.
Fikri membenarkan, di media sosial ramai adanya korban seorang perempuan yang dibopong.
"Tapi itu dibopong karena pingsan, bukan karena tertimpa reruntuhan. Itu tukang tahu, mungkin dia kaget melihat minimarket roboh," tuturnya.
Memang, dikatakan Fikri, jarak dari wanita yang pingsan tersebut ke ujung atap minimarket yang roboh cukup dekat.
"Mungkin sekitar lima meter jaraknya, tapi tak tertimpa, dia kaget, syok lalu pingsan," ucapnya.
Menurut Fikri, ambruknya minimarket seperti yang patah di bagian tengah, konstruksinya tak kuat menahan beban.
"Jadi bagian belakang utuh, tengahnya roboh hingga bagian depan. Kalau suara ledakan kecang, mungkin akibat kaca-kaca pecah tertimpa," katanya.
Kini minimarket yang ambruk tersebut ditutupi dengan terpal. Selain itu di depannya ditutupi seng dan dipasangi garis polisi.
Sehingga dari depan tak terlihat kondisi minimarket yang roboh tersebut. (*)