Kurangi Emisi Karbon, Pertamina EP Gandeng Perusahaan Jepang Terapkan Injeksi CO2 untuk EOR

Pertamina EP (PEP) melalui Jatibarang Field manfaatkan CO2 untuk tingkatkan produksi minyak teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR)

Editor: Mega Nugraha
Foto istimewa/Pertamina EP Jatibaran Field
Penandatanganan kesepakatan Joint Study Agreement (JSA) antara PT Pertamina (Persero) dan Pertamina EP dengan VP Oil & Gas Upstream Unit JOGMEC, Koji Yamamoto. 

TRIBUNJABAR.ID- Pertamina EP (PEP) melalui Jatibarang Field manfaatkan CO2 untuk tingkatkan produksi minyak dengan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).

CO2 yang terkandung pada gas bumi diketahui bisa kurangi emisi karbon ke lingkungan.

CO2 yang dihasilkan saat proses ekstraksi migas dari perut bumi akan diinjeksikan kembali ke cekungan hidrokarbon atau reservoir untuk memudahkan minyak mengalir ke permukaan.

Mereka gelar studi bersama pelaksanaan kurangi emisi karbon injeksi CO2 dengan menggandeng perusahaan migas nasional asal Jepang, Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC).

Baca juga: Pelabuhan Patimban Subang Resmi Jadi Pelabuhan Singgah Tol Laut Mulai Hari Ini

Joint Study Agreement (JSA) tersebut telah diratifikasi antara Oki Muraza selaku SVP Research and Technology PT Pertamina (Persero) dan Pertamina EP diwakili oleh Andri Haribowo selaku General Manager PEP Zona 7 Subholding Upstream Pertamina dengan VP Oil & Gas Upstream Unit JOGMEC, Koji Yamamoto, pada Selasa (30/8/2022) lalu.

Studi ini merupakan tahap inisiasi dimana informasi yang didapatkan akan digunakan untuk mendukung persiapan EOR CO2 fullscale di Lapangan Jatibarang, Indramayu.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati diketahui juga turut hadir menyaksikan prosesi penandatanganan kesepakatan.

Andri Haribowo mengatakan, pelaksanaan injeksi CO2 dilakukan ke sumur JTB-161 disertai analisa dampak ke reservoir, apakah mempengaruhi perolehan minyak di sumur tersebut atau tidak.

“Apabila terbukti dapat dijalankan secara komprehensif, project ini bisa menjadi salah satu penerapan teknologi CCUS (Carbon Capture, Utilization & Storage) di PEP lapangan Jatibarang, Jawa Barat dalam mengurangi emisi karbon, sekaligus mendukung target pemerintah dalam mewujudkan komitmen transisi energi bersih Net Zero Emission (netralitas karbon)," ujar dia, Rabu (14/9/2022).

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PEP, Wisnu Hindadari. Studi bersama tersebut merupakan tindakan nyata PEP dalam mendukung terwujudnya ketahanan energi sekaligus transisi energi melalui teknologi rendah karbon dan mendukung komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Direncanakan proyek ini akan dimulai pekan terakhir Oktober 2022 dengan cakupan pekerjaan design dan eksekusi injeksi CO2, monitoring, surveillance sumur, serta post job analysis.

“Dengan bekerjasama dalam pelaksanaan injeksi CO2 untuk EOR, ada sharing knowledge sehingga memperkaya teknologi terapan dalam dunia migas di tanah air. Diharapkan inovasi ini dapat memberikan hasil positif berupa penambahan produksi migas di sumur JTB-161," ujar dia.

Sebelumnya, PEP Jatibarang Field telah menekan emisi gas buang karbondioksida dengan memanfaatkan CO2 sebagai bahan baku industri.

Senyawa kimia CO2 yang ada pada gas bumi dilakukan proses pemurnian menggunakan fasilitas CO2 Removal Plant.

Melalui pemrosesan ini, kandungan CO2 yang sudah dimurnikan dapat disalurkan ke industri untuk diolah lebih lanjut.

Beberapa perusahaan telah menyerap CO2 ini untuk dijadikan bahan baku minuman karbonasi (softdrink) hingga Alat Pemadam Api Ringan (APAR) CO2.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved