Pilpres 2024

Anies Baswedan akan Diduetkan Dengan Anak SBY, Partai Demokrat Sudah Tanya ke Rakyat

Partai Demokrat ingin menduetkan Anies Baswedan dengan AHY, anak Presiden SBY. Keduanya dinilai cocok memimpin Indonesia.

Editor: Kisdiantoro
Istimewa
Nonton Formula E di Sirkuit Ancol, AHY Disambut Akrab Anies Baswedan. Partai Demokrat ingin menduetkan Anies Baswedan dengan AHY, anak Presiden SBY. Keduanya dinilai cocok memimpin Indonesia. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Meski tak memiliki kendaraan politik, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta kemungkinan tak akan kesulitan untuk terus maju di Pilpres 2024.

Popularitas dan elektabilitas yang bersaing ketat dengan tokoh politik lainnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, menjadi daya tarik partai politik.

Partai Demokrat wilayah Jakarta malah sangat bersemangat untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Atau pilihan lainnya, Anies Baswedan menjadi wakil dari AHY di Pilpres 2024.

Baca juga: Anies Baswedan Peluang Besar Jadi Presiden Jika Lawannya Cuma Prabowo, Ini Hitung-hitungannya!

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono mengaku sudah menanyakan keinginan kader dan warga Jakarta soal keinginnya, siapa yang akan memimpin Indonesia setelah Jokowi lengser.

Kader Partai Demokrat dan warga Jakarta meminta duet AHY-Anies Baswedan atau sebaliknya.

“Saya harus sampaikan itu, politik itu kan juga perlu kejujuran, politik itu kan harus aspiratif. Secara random (acak) saya tanya, lu mau siapa, dan rata-rata di DKI maunya Anies-AHY atau AHY-Anies,” kata Mujiyono saat tasyakuran HUT ke-21 Partai Demokrat di kantor DPD Demokrat DKI, Jalan Bungur Buntu Nomor 34 RT 16/05, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Jumat (9/9/2022) malam.

Mujiyono mengungkapkan, Demokrat DKI harus mengangkat nama AHY terlebih dahulu ketimbang Anies.

Karena itu, kemungkinan Demokrat DKI bakal menjadikan Anies sebagai Cawapres dari Demokrat DKI, sedangkan AHY sebagai Capres.

“Kalau di Demokrat harus AHY-Anies dong, kan kami punya kendaraan, kan yang punya STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) atas nama kami,” ucap Mujiyono yang juga menjadi Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.

Meski demikian, kata dia, politik di Tanah Air cenderung fleksibel dan penuh dengan dinamika.

Bisa saja wacana itu berubah, dan Demokrat sendiri akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Jakarta pertengahan September 2022 ini.

“Tapi ya namanya politik, Ketum sih pasti berusaha, Ketum bangun partai, dan dinamikanya tentu akan terus diperbarui. Entah dengan siapa, nanti di Rapimnas akan ketahuan, dan digelar pada 15-16 September, pasti nanti ada pernyataan yang mengarah terkait koalisi,” jelasnya.

Kata dia, nama Anies perlu diperhitungkan karena bagian dari banyak aspirasi masyarakat terutama Ibu Kota.

Apalagi Mujiyono mendapat tugas dari partai untuk memenangkan Demokrat saat Pemilu di DKI Jakarta, dengan mencari koalisi dan figur yang berpotensi membawa kemenangan bagi partai.

“Nama Anies itu aspirasi masyarakat DKI Jakarta loh ya, kalau di wilayah Jawa Tengah beda lagi. Saya ini kan bagaimana memenangkan DKI, dan seluruh potensi yang ada termasuk wacana koalisi, saya harus cari yang peluangnya kira-kira besar,” jelasnya. 

Ganjar lawan berat Anies

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) belim lama ini merilis hasil survei nasional terbaru.

Rilis survei itu soal sejumlah tokoh yang berpeluang dalam calon presiden (Capres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Lembaga riset SMRC tersebut mensimulasi dua nama dengan head to head), yakni Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam hasil suvei SMRC, Ganjar Pranowo jauh lebih unggul dibanding Anies Baswedan.

"Di kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar mendapat dukungan 56,4 persen, unggul signifikan atas Anies Baswedan yang mendapat dukungan 32,6 persen," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei, dikutip Kamis (8/9/2022).

Ganjar Pranowo juga unggul dalam simulasi survei tiga nama dengan tambahan Prabowo Subianto.

Pada kelompok yang tahu tiga tokoh itu, Ganjar Pranowo mendapat 44,6 persen dukungan.

Sementara Prabowo Subianto 25,7 persen dan Anies 21,7 persen.

Maka itu, Deni sebut peluang Anies Baswedan memenangkan Pilpres 2024 jadi kecil jika pesaingnya ialah Ganjar Pranowo

Menurut Deni, hal ini berkaitan dengan tingkat kedisukaan masyarakat (likeability) yang tinggi terhadap Ganjar.

"Jika Ganjar ikut bersaing, peluang Anies menang jadi kecil. Ini terkait dengan tingkat kedisukaan Anies (74 persen) yang sedikit diatas"

"Atau hampir sama dengan Prabowo (71 persen), tapi cukup jauh di bawah Ganjar (83 persen)," terangnya.

Deni mengungkapkan, tingkat kedisukaan masyarakat terhadap Ganjar terbilang stabil dalam 1,5 tahun terakhir.

Dalam surveinya Deni membeberkan, tingkat kedisukaan masyarakat terhadap Ganjar Pranowo selalu berada di angka 80 persen.

"Dalam 1,5 tahun terakhir (Maret 2021-Agustus 2022) kedisukaan Ganjar cukup stabil dan konsisten lebih tinggi dibanding Anies dan Prabowo. Kedisukaan Anies dan Prabowo cenderung menurun," kata Deni.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum.

Yakni berusia 17 tahun atau lebih, termasuk sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random dengan stratified multistage random sampling sebesar 1.220 responden.

Response rate sebesar 1.053 atau 86 persen.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
 
 
 


Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Anies Baswedan Tak Punya Kendaraan Politik, Demokrat DKI: Pak Anies Lebih Cocok Jadi Cawapresnya AHY

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved