Harga BBM Naik

Mahasiswa dan Mahasiwa Ricuh Saat Demo BBM di Bandung, Ada Oknum yang Masuk

Sempat ada ketegangan antara mahasiswa dan mahasiswa saat unjuk rasa kemarin.

Editor: taufik ismail
Tribunjabar.id/M Syarif Abdussalam
Demo mahasiswa tolak kenaikan harga BBM di Kota Bandung sempat ricuh, Rabu (7/9/2022) sore. Dua kelompok mahasiswa saling dorong di depan gedung DPRD Jabar. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga bahan-bakan minyak (BBM) di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Rabu (7/9/2022) diwarnai kericuhan.

Kericuhan bukan antara mahasiswa yang berunjuk rasa dengan petugas polisi, seperti yang kerap terjadi.

Namun, antarpengunjukrasa berbeda kelompok. Mahasiswa dengan mahasiswa.

Kericuhan sesama mahasiswa ini tidak dapat terhindarkan saat kelompok pengunjuk rasa dari  Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang tengah berorasi, kedatangan kelompok massa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Universitas Islam Bandung (Unisba), dan Universitas Pasundan (Unpas).

Biasanya, kedua kelompok ini selalu berunjuk rasa di titik berbeda. Namun, kemarin sore, kedua kelompok berunjuk rasa di titik yang sama.

Saat kelompok mahasiswa dari UPI, Unisba, Unpas, dan Unikom ini tiba di depan Gedung DPRD Jabar sekitar pukul 16.00, mahasiswa dari kelompok PMII masih berorasi, membacakan puisi, dan membakar ban. 

Entah bagaimana mulanya, dua kelompok pengunjuk rasa itu tiba-tiba saling mendorong. Kedua kelompok mahasiswa ini saling mengumpat sehingga suasana sempat memanas. 

Ketegangan sempat mereda setelah sejumlah mahasiswa lainnya dan aparat kepolisian berusaha melerai. Situasi kembali kondusif. Namun, tak lama, ketegangan kembali terjadi. 

Antarmahasiswa kembali saling dorong. Ini membuat para koordinator aksi masing-masing kelompok harus bekerja keras menenangkan kelompoknya masing-masing.

Beruntung, ketegangan tak berlangsung lama. 

Kelompok PMII akhirnya meninggalkan lokasi ke arah Gedung Sate, sementara kelompok empat universitas berorasi sejenak sebelum membubarkan diri.

Randika Maulana dari UPI, Rabu (7/9/2022), mengatakan, semua yang berunjuk rasa hari itu sejatinya memiliki tujuan yang sama, yakni menolak kenaikan harga BBM subsidi naik, yang jelas akan memiliki efek domino terhadap harga kebutuhan pokok masyarakat. Kericuhan ini, ujarnya, seharusnya tak boleh terjadi. 

Menurutnya ketegangan terjadi akibat kesalahpahaman. Selain itu terdapat oknum yang berhasil masuk dan menyebabkan terjadi perselisihan.  

"Ini menjadi evaluasi kita hari ini, untuk ke depannya agar dapat sama-sama menjaga satu narasi perjuangan bersama. Bersama-sama kita menjaga kawan-kawan kita agar tidak mudah terganggu sama lain demi menjaga api perjuangan ini," kata Randika.

Selain di Kota Bandung, aksi penolakan kenaikan harga BBM juga terjadi di belasan titik lainnya di Jabar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved