Mahasiswa dan Aparat Terlibat Saling Dorong Saat Unjuk Rasa di Depan Balai Kota Sukabumi
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Sukabumi, Dian Herdiansyah
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Aksi dilakukan di depan Balai Kota Sukabumi, Selasa (6/9/2022).
Ketua IMM Cabang Sukabumi, Yusuf Supriadin, mengatakan, kenaikan harga BBM subsidi di tengah perekonomian Indonesia yang masih belum pulih dianggap tidak tepat.
"Tentunya pemerintah untuk meninjau kembali Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Eceran Bahan Bakar Minyak," ucapnya.
"Pemerintah mengawasi BPH Migas untuk memastikan pendistribusian bahan bakar minyak secara tepat sasaran serta memberantas mafia migas terkait adanya dugaan penyelewengan pendistribusian bahan bakar minyak," ucapnya.
Baca juga: Angin Puting Beliung Robohkan Spanduk Besar di Sukabumi, Warga pun Berlari ke Pinggir Jalan
Dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Balai Kota Sukabumi itu sempat terjadi aksi saling dorong antara massa IMM dengan aparat pengamanan.
Massa mendesak Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, untuk lebih aktif dalam melakukan validasi data masyarakat penerima bansos.
"Wali Kota harus memastikan penyaluran dari pemerintah pusat tepat sasaran kepada masyarakat menengah ke bawah," kata Ucup. (*)
Baca juga: BBM Naik, Sule dan Nelayan di Palabuhanratu Sukabumi Bingung, Modal Bertambah, Pendapatan Menurun