Harga BBM Naik
Angkot di Majalengka Mogok, Protes BBM Naik, Penumpang Terlantar Diangkut Mobil Polisi
Angkot di Majalengka melakukan mogok beroperasi. Ini membuat penumpang terlantar.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Aksi mogok operasi dilakukan para sopir angkutan umum di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (5/9/2022).
Sejumlah penumpang pun kebingungan karena tidak adanya angkot yang beroperasi.
Dewi (19), warga Desa Panyingkiran, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka mengaku saat berangkat kerja tidak ada angkot maupun Elf beroperasi.
Sehingga, ia merasa kebingungan untuk menuju ke lokasi kerjanya.
"Tapi alhamdulillah, pas tadi mau jalan kaki ketemu sama mobil polisi terus diajak katanya diantar ke lokasi tujuan, ya sudah ikut," ujar Dewi saat dikonfirmasi Tribun, Senin (5/9/2022).
Hal serupa juga dialami Gita (25).
Menurutnya, dari Cirebon menuju Majalengka tidak terlihat sama sekali kendaraan Elf.
Sehingga, ia harus minta antar kekasihnya untuk berangkat ke pabrik yang berada di Kecamatan Sumberjaya.
"Nah pas dari simpang empat Sumberjaya saya turun, niatnya mau jalan kaki enggak tahunya diajak naik mobil polisi dianterin," ucap Gita.
Tak beroperasinya angkutan umum, anggota kepolisian dari Polsek Sumberjaya melakukan penyisiran penumpang yang terlantar.
Penyisiran dilakukan di Jalur Cirebon-Bandung tepatnya di Kecamatan Sumberjaya.
Polisi mengerahkan kendaran mobil patroli hingga kendaraan patroli Backbone.
Kapolsek Sumberjaya, AKP Endoy Sahru mengatakan, pihaknya tetap ingin melayani masyarakat dengan maksimal.
Salah satunya saat masyarakat kesulitan mencari angkutan umum.
“Upaya yang dilakukan Polsek Sumberjaya Polres Majalengka ini merupakan operasi kemanusiaan untuk mengantisipasi penumpukan calon penumpang, khususnya siswa-siswi dan pekerja."
"Anggota kami yang dibantu dengan masyarakat menyisir seluruh sekolah menggunakan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, untuk mengantar anak sekolah ke rumah dan sekolahnya," ujar Endoy saat ditemui di kantornya, Senin (5/9/2022).
Selain itu, kata dia, upaya ini untuk meringankan beban dampak kenaikan harga BBM.
Menurut Kapolsek, operasi ini tidak akan setiap hari dilaksanakan, tergantung situasi dan kondisi di lapangan.
"Aksi ini bersifat tentatif sampai terbentuk kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan Organda terkait dengan tarif yang akan digunakan oleh angkutan umum setelah kenaikan harga BBM," ucapnya.
Baca juga: Mahasiswa di Garut Turun ke Jalan, Tolak Kenaikan BBM, Minta Pemda Bentuk Satgas Berantas Mafia BBM