Tak Perlu Cek Rekening, BLT BBM Akan Diberikan Langsung ke Rumah Penerima Lewat POS
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan penyaluran BLT BBM diberikan langsung PT Pos ke rumah penerima bantuan.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pemberian bantuan langsung tunai pengalihan subsidi BBM (BLT BBM) bakal disalurkan melalui PT Pos.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan penyaluran BLT BBM diberikan langsung PT Pos ke rumah penerima bantuan.
"Sebetulnya PT Pos yang akan menyalurkan BLT BBM langsung ke rumah," ujar Risma di Kantor Kemensos, Jln Salemba Raya, Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Meski begitu, Risma tidak melarang jika masyarakat langsung ke kantor Pos untuk mengambil BLT BBM.
Penyaluran BLT telah dilakukan oleh Pemerintah sejak Kamis, 1 September 2022.
"Sebelumnya PT Pos itu akan menyerahkan ke rumah. Tapi kalau kayak kemarin mereka datang Ke kantor pos ya kita enggak bisa (larang)," ucap Risma.
Seperti diketahui, BLT BBM diberikan kepada masyarakat selama 4 bulan. Perbulannya BLT BBM ini sebesar Rp150 ribu.
BLT BBM diberikan sebanyak dua kali selama empat dengan masing-masing KPM akan menerima dana bantuan sebesar Rp300 ribu.
Sama seperti bansos-bansos sebelumnya, BLT BBM disalurkan melalui kantor pos.
Baca juga: BLT BBM Cair Mulai Hari Ini, Sebesar Rp 600 Ribu, Begini Cara Mengecek Namanya
BLT BBM dicairkan sebagai bantuan sosial tambahan bagi masyarakat sekaligus bentuk pengalihan dari subsidi BBM.
Mulai disalurkannya BLT BBM ditandai dengan penyerahan bantuan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Papua pada Rabu (31/8/2022).
Cara cek penerima
Untuk mengecek penerima BLT, masyarakat bisa mengaksesnya melalui laman resmi Kemensos di cekbansos.kemensos.go.id.
Berikut caranya:
- Buka laman cekbansos.kemensos.go.id
- Masukkan provinsi, kabupaten, kecamatan, desa atau kelurahan
- Masukkan nama penerima manfaat sesuai KTP
- Ketik 8 huruf kode sesuai yang tercantum dalam kotak
- Klik "Cari Data"
Nantinya, akan muncul status penerima dana bantuan dari Kemensos.
Sebelumnya, Menteri Sosial, Tri Rismaharani, mengatakan, bantuan ini merupakan pengalihan dari subsidi BBM yang sebelumnya diberikan oleh pemerintah.
Dengan pembagian BLT BBM ini, Risma menyebut subsidi pemerintah akan lebih tepat sasaran.
Pasalnya, penikmat BBM bersubsidi selama ini tak hanya dinikmati oleh kalangan menengah ke bawah, tetapi juga menengah ke atas.
"Jadi ini pengalihan subsidi karena selama ini (subsidi) diterima justru (oleh) orang-orang yang sebetulnya dia enggak butuh subsidi itu," kata Risma di Sentani, Papua, Rabu (31/8/2022), dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
"Tapi karena semua disubsidi rata, sehingga ini yang subsidi yang besar ini dialihkanlah ke (warga) yang miskin," sambung mantan Wali Kota Surabaya ini.
Dua bantuan lain
Selain BLT, pemerintah juga menyalurkan dua bantuan lainnya, yaitu bantuan subsidi upah (BSU) dan bantauan pemerintah daerah.
Untuk BSU, pemerintah akan menyalurkannya kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan.
Nantinya, mereka juga akan menerima dana bantuan sebesar Rp 600 ribu.
Sementara untuk bantuan pemerintah daerah akan diberikan dengan menggunakan dua persen dari dana transfer umum, yaitu DAU dan DBH sebanyak Rp 2,17 triliun.
Ketiga jenis bantuan ini merupakan bantalan sosial sebagai pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 24,17 triliun.
Dengan begitu, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi tekanan akibat kenaikan harga. (*)
(Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi)