Doa Harian
Doa-doa di Bulan Safar, Doa Tolak Bala Lengkap dengan Artinya, Termasuk Doa Anjuran Rasulullah SAW
Berikut ini kumpulan doa-doa di bulan safar yang dapat dibaca umat muslim, doa tolak bala, doa memohon perlindungan hingga doa anjuran Rasulullah SAW
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah kumpulan doa-doa di bulan safar yang dapat dibaca umat muslim.
Tak terasa saat ini kita telah memasuki bulan baru yakni Bulan Safar.
Bulan ini merupakan bulan kedua setelah Bulan Muharram.
Seperti bulan lainnya, terdapat keutamaan bulan safar seperti mengerjakan amalan sunah di bulan safar.
Seperti salat sunah, membaca Al Quran dan memperbanyak amalan kebaikan lainnya.
Baca juga: Sejarah Bulan Safar Dianggap Bulan Sial, Ada 10 Peristiwa Penting dalam Islam Terjadi di Bulan Safar
Selain itu, tentu saja di Bulan Safar juag tak melewatkan memperbanyak doa.
Pada Bulan Safar Anda bisa berdoa memohon perlindungan, doa keselamatan, termasuk doa tolak bala.
Sahabat muslim juga dapat membaca doa anjuran Rasulullah SAW di Bulan Safar ini.
Berikut Tribunjabar.id rangkum beberapa doa-doa di bulan safar yang dapat dibaca, lengkap dengan artinya.
# Doa Pergantian Bulan
Setiap memasuki bulan baru, sahabat muslim dapat membaca doa pergantian bulan.
Seperti pergantian Bulan Muharam ke Bulan Safar ini.
Membaca doa pergantian bulan ini dimaksudkan sebagai dia syukur untuk merenungkan perbuatan atau intropeksi diri.

Berikut bacaan doa pergantian bulan:
الله اكبر الله اكبر الله اكبر الحمد لله الذي ذهب بشهر كذا وجاء بشهر كذا
Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar. Alhamdulillahil ladzii dzahaba bi syahri kadzaa wa jaa-a bi syahri kadzaa.
Artinya : “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan bulan ini (sebutkan nama bulannya) dan telah mendatangkan bulan ini (sebutkan nama bulan yang baru).”
Dilansir dari bincangsyariah.com, bacaan doa pergantian bulan ini diambil dalam kitab Al Adabus Syariyah, Imam Ibn Muflih Al Maqdisi.
# Doa Tolak Bala
Membaca doa talak bala ini diajarkan ulama agar umat muslim memohon perlindungan kepada Allah SWT.
اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’a wal balaa’a wabaa’a wal fahsyaa’a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa’ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana min balaadinaa haadhaaa khaassatan wa min buldaanil muslimiina aammatan. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami. Hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemunkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya.”
“Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu."
Membaca doa tolak bala ini sebenarnya dapat dibaca kapan saja dan tidak dibaca khusus di bulan tertentu.
Baca juga: Peringatan Rasulullah SAW untuk Umatnya yang Anggap Bulan Safar sebagai Bulan Sial, Baca Doa Ini
# Doa Qunut Nazilah
Sama seperti doa lainnya, membaca doa qunut nazilah dapat dibaca menjadi doa harian.
Membaca doa qunut nazilah ini juga dimaksudkan untuk memohon perlindungan.
Berikut ini bacaan doa qunut nazilah
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ
Allahumma inna nasta‘inuka wa nastaghfiruk, wa nastahdika wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsni alaikal khaira kullahu nasykuruka wa la nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allahumma iyyaka na‘budu, wa laka nushalli wa nasjud, wa ilaika nas‘a wa nahfid, narju rahmataka wa nakhsya adzabak, inna adzabakal jidda bil kuffari mulhaq.
Artinya:
"Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu.”
“Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari.”
“Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir."
# Doa Anjuran Rasulullah SAW
Selama ini Bulan Safar seringkali di anggap bulan sial.
Anggapan Bulan Safar sebagai bulan sial berasal dari kepercayaan masyarakat Arab dulu kala pada zaman orang-orang jahiliyah.
Mereka menganggap Bulan Safar sebagai bulan penuh malapetaka dan kesialan.
Termasuk di Indonesia sendiri ada masyarakat bahkan kalangan muslim menggap Bulan Safar sebagai bulan sial.
Seperti menggap dilarang berpergian jauh, diharuskan berpuasa, mandi safar, dilarang menikah hingga aqiqah.
Bahkan para ulama jaman dulu meyakini rabu terakhir pada Bulan Safar adalah hari didatangkannya bala di bumi hingga dikenal sebagai Rebo Wekasan.
Nah, anggapan bulan sial tersebut sama sekali tidak diajarkan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW tidak sama sekali membenarkan anggapan tersebut.
Baca juga: Bulan Safar 1444 H Segera Tiba, Ini 7 Keutamaan dan Amalan yang Dikerjakan, Hindari Perbuatan Syirik
Hal ini dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW, beliau bersabda:
“Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan Bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa.” (HR. Bukhari).
“Tiada kejangkitan, dan juga tiada mati penasaran, dan tiada juga Safhar”, kemudian seorang badui Arab berkata:
“Wahai Rasulullah SAW, onta-onta yang ada di padang pasir yang bagaikan sekelompok kijang, kemudian dicampuri oleh Seekor onta betina berkudis, kenapa menjadi tertular oleh seekor onta betina yang berkudis tersebut ?”.
Kemudian Rasulullah SAW menjawab: “Lalu siapakah yang membuat onta yang pertama berkudis (siapa yang menjangkitinya)?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim)
Musibah maupun kesialan seseorang sebagaimana terkandung dalam rukun Iman untuk meyakini qada dan qadar.
Sementara itu dalam Islam menganggap bulan tertentu sebagai bulan sial hukumnya syirik.
Perbuatan syirik adalah itikad menyamakan sesuatu selain Allah atau menyekutukan Allah.
Termasuk memalingkan bentuk ibadah dan ketentuan selain hal yang ditentukan Allah SWT.
Diketahui perbuatan syirik adalah satu di antara dosa besar yang tak diampuni Allah SWT.
Allah SWT telah berfirman dalam Al Quran Surat An Nisa : 48.
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa : 48).
Dalam ayat tersebut dijelaskan, seseorang berjumpa Allah dalam keadaan musyrik maka tidak ada harapan baginya untuk mendapatkan ampunan Allah SWT.
Oleh karena itu, perlu diyakini bahwa Bulan Safar seperti bulan biasanya.
Dari penjelasan hadis dan anjuran Rasulullah SAW di atas, maka hindari perbuatan syirik yang menyimpang keimanan.
Termasuk menganggap Bulan Safar sebagai bulan sial atau penuh dengan musibah.
“Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang dipalingkan dari keperluannya oleh perasaan bernasib sial maka sungguh dia telah berbuat syirik.”
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa penebus perasaan itu”, beliau menjawabnya.
Rasulullah SAW mengajarkan doa agar terhindar dari perasaan syirik dan perbuatan syirik tersebut.
“Salah seorang dari kalian mengucapkan:
“Allahumma laa khaira illa khairuka wa laa thaira illa thairuka wa laa ilaaha ghairuka”
Artinya: "Wahai Allah, tidak ada kebaikan melainkan kebaikan-Mu, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang engkau takdirkan dan tidak ada sembahan selain-Mu.” HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 1065.
Demikian, karena perasaan akan takhayul kerap membayangi hati manusia, maka dapat dibaca doa agar terhindar dari perasaan syirik dan perbuatan syirik ini sebagai doa harian.
Selain dibaca ketika menyadari khilaf muncul perasaan takhayul, baca doa tersebut setelah melakukan ibadah setelah salat dalam zikir.