Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Gagal Jadi Juara Dunia Bulutangkis 2022, Kalah 2 Set Langsung

Dalam pertandingan yang dimainkan di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/2022), Ahsan/Hendra kalah dua set langsung dari Aaron Chia/Soh Wooi Y

Editor: Ravianto
pbsi.id
Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan saat berlaga di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, Rabu (24/8/2022). Ahsan/Hendra gagal jadi juara dunia 2022 setelah The Daddies kalah 19-21, 14-21 dari lawannya asal Malaysia di final Kejuaraan Dunia BWF 2022. 

Keberadaan tiga wakil itu membuat China menjadi negara dengan perwakilan terbanyak, disusul Jepang dengan dua wakilnya.

Sementara, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan masing-masing mengirimkan satu wakil di final kali ini.

3. Thailand Punya Andalan Baru

Sepak terjang Kunlavut Vitidsarn sebagai salah satu tunggal putra masa depan Thailand sebenarnya sudah lama dibicarakan banyak orang.

Hanya saja memang performa Kunlavut belum sepenuhnya stabil saat mengikuti beberapa rangkaian BWF World Tour.

Kini, Kunvalut seakan membuktikan kualitas terbaiknya dengan lolos ke final Kejuaraan Dunia BWF 2022.

Aksi dari tunggal putra asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn ketika beraksi di ajang Kejuaraan Dunia BWF 2022 di Tokyo, Jepang. (Instagram @badmintonasia.official Verified)
Keberhasilan Kunlavut menembus partai final Kejuaraan Dunia seakan menjadi rekor baru bagi sejarah bulu tangkis Thailand.

Kunlavut sukses menisbatkan diri sebagai wakil tunggal putra Thailand yang sukses tembus dalam sejarah final Kejuaraan Dunia BWF.

4. Potensi Pecahnya Rekor 26 Tahun

Jika menelisik laga final kali ini, ada potensi lima sektor berbeda dimenangkan oleh lima wakil dari negara berbeda pula.

Jika hal itu terjadi maka salah satu rekor Kejuaraan Dunia BWF yang selama ini berlangsung 26 tahun lamanya akan sirna.

Dilansir dari twitter @OmaGillClark, selama 26 tahun lamanya tercatat selalu ada pemain dari satu negara yang bisa memenangkan setidaknya 2 gelar di semua 26 WC sebelumnya.

Jika gelar juara dunia tahun ini bisa dibagi untuk lima wakil negara berbedai, maka catatan itu akan terhenti.

Hanya saja bukan perkara mudah mengingat dominasi China yang menempatkan tiga wakil terbaiknya di tiga sektor berbeda.(*)

Sumber: Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved