Taiwan Ingin Bisa Terlibat dalam Komunitas Penerbangan Sipil Internasional, Butuh Dukungan Indonesia

Melalui TETO Surabaya, Taiwan minta dukungan Indonesia agar bisa terlibat dalam komunitas penerbangan sipil internasional.

Editor: Adi Sasono
Sam Yeh/AFP
Seorang awak kabin China Airlines, maskapai penerbangan Taiwan, mengajarkan pada anak-anak bagaimana mengenakan pelampung keselamatan. Kegiatan pada Agustus 2020 di Kota Taoyuan, Taiwan ini, ditujukan untuk memperkenalkan dunia penerbangan kepada siapa saja, termasuk anak-anak di tengah terpuruknya dunia pernerbangan karena hantaman pandemi. Taiwan, melalui TETO Surabaya, minta dukungan Indonesia agar bisa bergabung dalam komunitas penerbangan internasional dan membagikan kapabilitasnya dalam urusan keselamatan penerbangan. 

Badan Penerbangan Sipil Taiwan sebagai pihak manajemen Taipei FIR, bertanggung jawab atas manajemen navigasi yang aman, menyediakan layanan informasi penerbangan yang lengkap, dan perencanaan rute wilayah udara yang aman dan efisien.

Dalam segi manajemen risiko dan keamanan ICAO harus mengizinkan Badan Penerbangan Sipil Taiwan, sama seperti setiap otoritas penerbangan sipil FIR di dunia, berpartisipasi dalam ICAO dan memperoleh informasi ICAO secara real time, untuk memastikan keselamatan dan efisiensi penerbangan semua pesawat dan penumpang yang menggunakan Taipei FIR di seluruh dunia, serta mencapai tujuan ICAO untuk membangun kembali jaringan transportasi global di era pasca-pandemi.

4. Kerja sama regional, sejalan dengan kepentingan pembangunan regional

Pencapaian perkembangan transportasi udara Taiwan telah diakui oleh banyak orang, dan partisipasi Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan di ICAO dapat mendorong kerja sama regional.

Mengambil contoh layanan penerbangan, ICAO mempromosikan proyek Asia-Pacific Cross-Border Multi-Nodal ATFM Collaboration di kawasan Asia-Pasifik untuk mengurangi kemacetan lalu lintas udara di berbagai bandara, meningkatkan efisiensi bahan bakar penerbangan di Asia Pasifik.

"Tertinggalnya Badan Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan dalam partisipasi ini dapat menyebabkan kemacetan dalam pertumbuhan lalu lintas udara secara keseluruhan di kawasan Asia-Pasifik," kata Benson Lin.

Menurut Benson Lin, kiprah Taiwan di berbagai bidang seperti keselamatan penerbangan, hak asasi manusia, kesehatan, perlindungan lingkungan dan pengurangan karbon, telah diakui oleh banyak negara, termasuk Indonesia.

Demi melindungi standar tertinggi keselamatan dan standar pelayanan terbaik udara antara Indonesia dan Taiwan, Benson Lin meminta semua kalangan di Indonesia mendukung partisipasi substansial Taiwan dalam konferensi, kegiatan, dan mekanisme teknis ICAO.

"Dengan 'Menghubungkan Kembali Taiwan' (Reconnecting Taiwan), bergandengan tangan dengan Taiwan untuk melindungi dan menjaga kawasan udara yang lebih aman," kata Benson Lin.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved