Persib Bandung
Berita Persib Pagi Ini, Bobotoh Menanggung Malu Diprotes Panpel PSS Sleman
Berita Persib pagi ini datang dari pendukung Persib Bandung yang tergabung di Bomber.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berita Persib pagi ini datang dari pendukung Persib Bandung yang tergabung di Bomber.
Mereka mengaku malu atas protes Panpel PSS Sleman karena ulah bobotoh Persib Bandung.
Pada laga tandang Persib Bandung melawan PSS Slemandi Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta, 19 Agustus 2022 lalu, penyalaan flare dilakukan oleh oknum bobotoh.
Baca juga: Marc Klok Ajak Rekan-rekannya di Persib Bandung Bangkit, Termotivasi Saat Bertemu Mantan Pekan Depan
Dalam laman Instagram resmi klub PSS Sleman, Ketua Panpel PSS Sleman, Rangga Rudwino menegaskan, jika aksi tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dengan suporter tamu.
Sehingga, dia menyayangkan suporter Persib Bandung menyalakan flare pada laga ini.
"Kami sangat sesalkan tindakan beberapa suporter tim tamu ketika akhir laga dengan menghidupkan belasan flare di tribun," tulisnya dalam akun tersebut beberapa waktu lalu.
"Kami tahu dan mengerti bahwa untuk denda akan ditanggung oleh tim Persib sesuai dengan pasal 70 ayat 1, ayat 4, dan lampiran 1 nomor 5 Kode Disiplin PSSI tahu 2018.
"Namun, hal tersebut mencoreng kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya," tulis laman tersebut.
Bahkan, Rangga pun menjelaskan, bahwa tidak hanya menyesalkan aksi penyalaan flare, juga kehadiran bobotoh ke Stadion Maguwoharjo yang melebihi kuota kesepakatan tiket yang diberikan Panpel PSS Sleman kepada suporter tim tamu.
Dimana, sebelumnya, suporter Persib Bandung mendapatkan jatah 1.500 suporter.
Namun, jumlah suporter yang datang ke Stadion Maguwoharjo pada hari pertandingan justru lebih banyak dari kesepakatan, dengan tanpa memiliki tiket.
"Tidak hanya flare, kami juga menyayangkan tindakan suporter Persib yang tidak menghormati kuota tim tamu sebanyak lima persen dari kapasitas stadion. Beberapa suporter yang tidak memiliki tiket memilih datang ke stadion Maguwoharjo," lanjutnya.
"Seharusnya, mereka bisa menonton melalui giant screen yang sudah kami sediakan di stadion Tridadi, Sleman, sesuai dengan komunikasi yang sudah terjalin antara pihak Panpel dan suporter," ujarnya.
Ketua Harian Bomber, Mediaswara mengatakan merasa malu atas protes tersebut. Padahal, katanya, anggotanya tidak melakukan hal itu.
Mediaswara mengatakan ssuporter PSS Sleman dulu selalu menyalakan flare di stadion, tapi ternyata sekarang mereka bisa berubah.
"Mereka tidak adalagi flare di stadion, masa mereka bisa, kita enggak," ucapnya.
Aksi penyalaan flare atau suar hingga pelemparan botol kemasan air mineral di dalam stadion, yang dilakukan oleh oknum bobotoh di dalam stadion, membuat Persib Bandung harus berhadapan dengan sanksi denda komisi disiplin PSSI.
Tercatat, meski kompetisi BRI Liga 1 musim 2022/2023 baru berlangsung selama tujuh pekan, namun tim Maung Bandung sudah harus merogoh kocek senilai Rp. 200 juta.
Hal tersebut sebagai konsekuensi tindakan pelanggaran oknum bobotoh berupa penyalaan suar dalam laga Persib Bandung kontra Bhayangkara FC di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, 24 Juli 2022 lalu.
Meski sanksi telah dijatuhkan, aksi penyalaan flare masih tetap di lakukan oleh oknum bobotoh dalam pertandingan - pertandingan Persib Bandung selanjutnya.
Selain penyalaan flare, Persib Bandung pun terancam sanksi denda senilai Rp. 50 juta.
Hal tersebut imbas ulah oknum bobotoh yang melakukan pelemparan botol kemasan air mineral ke dalam stadion, dalam laga Persib Bandung menjamu Bali United FC di Stadion GBLA Kota Bandung, Selasa (23/8/2022).
Aksi tersebut terus berlanjut hingga setelah pertandingan usai.
Bahkan, hal tersebut sempat membuat pemain dan ofisial Bali United tertahan di lapangan, dan harus diamankan petugas kepolisian anti huru hara, dengan membentuk barikade perlindungan bagi tim Bali United agar dapat meninggalkan lapangan. (cipta permana)