Pembunuhan Brigadir J
Deolipa Mengatakan Ferdy Sambo Ikut Menembak Brigadir J, Pakai Glock 17? Ini Katanya
Menurut Deolipa Yumara, Brigadir J ditembak dalam posisi berlutut. Ferdy Sambo ikut menembaknya.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Irjen Ferdy Sambo disebut-sebut ikut menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal tersebut dikatakan Deolipa Yumara, mantan Kuasa Hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
Deolipa menyampaikan hal itu di acara Aiman yang tayang di Kompas TV, Senin (15/8/2022) malam.
Pembawa acara Aiman Witjaksono pun memastikan dengan bertanya ke Deolipa bahwa Irjen Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.
“Iya dong, menembak dia (Ferdy Sambo -red),” kata Deolipa.
Aiman lalu mengonfirmasi apakah senjata yang digunakan Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J adalah Glock 17.
Deolipa mengaku tidak tahu soal senjata yang digunakan Irjen Ferdy Sambo saat menembak Brigadir J.
“Ya saya enggak tahu, tapi dia (Bharada E) menembak, Sambo menembak, ini situasional kan, habis itu katanya Sambo menembak ke dinding,” ucap Deolipa.
Kepada Aiman, Deolipa memastikan bekas kliennya tersebut tidak mempunyai motif untuk menembak Brigadir J terlebih membunuhnya.
Apa yang dilakukan bekas kliennya tersebut, kata Deolipa, adalah karena perintah dan tidak ada kepentingan dalam peristiwa itu.
Aiman pun memastikan kepada Deolipa soal Bharada E yang tidak berani menatap Brigadir J saat hendak menembak.
“Saya sendiri lagi mengira-ngira, tapi yang jelas dia (Bharada E) memejamkan mata,” kata Deolipa.
Sebab, cerita Deolipa, saat Bharada E diperintah Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J masih dalam kondisi hidup dengan posisi telapak tangan menyatu di belakang kepala.
“Brigadir Yosua berlutut begini (posisi telapak tangan menyatu di belakang kepala -red), masih hidup, ketakutan,” ucap Deolipa.
“Kata Richard, kata Eliezer, dia (Brigadir J) berlutut di depannya Sambo, di depannya Yosua.”
Kondisi situasional tersebut, kata Deolipa membuat Bharada E bingung atas perintah tanpa akal atasannya untuk menembak Brigadir J.
“Yang ditembak siapa? Teman tidurnya satu kamar, setiap hari mereka tidur bareng dari tanggal 2 Juli sampai 8 (Juli) pagi,” kata Deolipa.
Sehingga ketika itu, kata Deolipa, Bharada E mendapat seruan dari Irjen Ferdy Sambo berkali-kali untuk segera menembak Brigadir J.
Baca juga: Istri Ferdy Sambo Memfoto Brigadir J Tengah Setrika Baju di Magelang, Dikirim ke Adiknya dan Memuji
Artikel ini sudah tayang di laman Kompas.TV.