Pembangunan Jembatan Apung di Waduk Cirata Akan Dilanjutkan, Semua Pihak Sudah Setuju

Pintor mengatakan, pihaknya memberikan arahan-arahan kepada pengembang untuk melengkapi perizinan dari mulai warga sampai kepada sektor terkait

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID/FERRI AMIRIL MUKMININ
Kondisi jembatan apung terpanjang di Indonesia, Selasa (9/8/2022). Jembatan ini rencananya dibangun 1,2 km dari Desa Sindangjaya, Ciranjang akan segera rampung mencapai finis di kawasan Desa Cikidangbayabang, Mande sehingga banyak warga penasaran 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - PLN Pembangkit Jawa Bali bersama pengembang, Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, PUPR, Muspika Mande dan Ciranjang serta unsur desa terkait melakukan pertemuan terkait pembangunan jembatan apung terpanjang di Genangan Cirata, Senin (15/8/2022).

Pertemuan yang dilakukan di kantor Camat Mande Jalan alternatif Jonggol Mande-Cikalongkulon ini, menyepakati pembangunan jembatan apung terpanjang di Indonesia ini akan dilanjutkan sambil pengembang menempuh perizinan dari berbagai sektor.

Ass Officer Pam Aset dan CSR, Pintor Manurung, mengatakan bahwa saat ini pengembang sedang melengkapi semua perizinan yang dibutuhkan.

"Jadi pertemuan tadi menyepakati diurus semua perizinannya, menunggu proses dinas lingkungan, ada rekomendasi dari muspika harus izin tertulis," ujar Pintor.

Pintor mengatakan, pihaknya memberikan arahan-arahan kepada pengembang untuk melengkapi perizinan dari mulai warga sampai kepada sektor terkait lainnya.

"Jadi tadi kami memberikan pengarahan saja, jika dilihat tadi yang hadir secara lisan mengarah kepada lanjutan pembangunan," katanya.

Baca juga: Jembatan Apung Terpanjang di Cianjur Hampir Rampung, Banyak Warga Penasaran Ingin Lihat dari Dekat

Perwakilan pengembang, Uteng, atau yang akrab disapa Mang Uteng berharap semua pihak bekerjasama mendukung pembangunan jembatan yang bisa memiliki dampak positif bagi warga di dua kecamatan di Cianjur.

"Jarak yang jauh bisa lebih dekat dengan adanya jembatan ini, biaya yang dikeluarkan warga juga bisa lebih murah, saya berharap semua pihak mendukung agar investasi ini bermanfaat di kemudian hari," katanya.

Sempat Menuai Polemik

PLN Pembangkit Jawa Bali selaku pemegang wilayah Genangan Cirata ternyata belum mengeluarkan izin pembangunan jembatan apung terpanjang yang kini proses pengerjaannya hampir selesai.

Ass Officer Pam Aset dan CSR PLN Pembangkit Jawa Bali, Pintor Manurung, mengatakan, pengembang memang mengajukan izin sekitar dua bulan lalu, namun masih dalam proses dan izin belum keluar secara resmi baik lisan maupun tulisan.

"Kalau ada simpang siur di lapangan, saya luruskan, PLN Pembangkit Jawa Bali belum mengeluarkan izin baik lisan maupun tulisan," ujar Pintor melalui sambungan telepon, Minggu (14/8/2022).

Pintor mengatakan, pihaknya berencana akan melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan, Senin (15/8/2022).

Ia mengatakan, terkait belum keluarnya izin dari PLN Pembangkit Jawa Bali dikarenakan proses di dalam masih banyak yang harus dibahas, baik di internal PJB maupun dengan pihak dinas dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Ini belum keluar izin sudah membangun, kami belum bisa memutuskan, khawatirnya nanti izin enggak keluar bagaimana. Kalau misal izin tak keluar kan bisa dibongkar itu jembatan," katanya.

Sebelumnya, pembangunan jembatan apung terpanjang di Genangan Cirata, Kabupaten Cianjur, juga mulai menemukan 'batu sandungan' dari warga, Kamis (11/8/2022).

Mereka tak menolak investasi, namun keberatan membubuhkan tandatangan izin lingkungan karena merasa tak diikutsertakan sejak awal.

Hal tersebut terjadi saat Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Ketua Karang Taruna Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, tak mau menandatangani izin lingkungan sebagai syarat yang dibawa oleh pihak RW.

Tanda tangan tersebut diperlukan sebagai syarat untuk mendapat rekomendasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Cianjur.

Alasan Pokdarwis dan karang taruna tak mau membubuhkan tanda tangan karena belum ada kejelasan koordinasi dan kerja sama ke depan sejak pertama pembangunan jembatan apung tersebut dilakukan.

Alhasil warga lainnya juga enggan diminta tanda tangan karena dua tokoh di kawasan Desa Calingcing, Ciranjang, tersebut menolak memberikan tanda tangan.

Ketua Pokdarwis Desa Sindangjaya, Unang Abdurahman, mengatakan intinya warga tak menolak investasi, bahkan menyambut baik karena selama ini warga punya program namun anggaran tak ada.

Baca juga: Viral Jembatan Apung Terpanjang di Indonesia Dibangun di Cianjur, untuk Warga dan Kendaraan Roda Dua

"Kami ingin bertemu dengan pengembang, karena kami orang sini asli dan tentunya proyek ini juga akan memberikan dampak untuk warga kami," ujar Unang saat ditemui di Dermaga Calingcing, Kamis (11/8/2022).

Unang berharap pihak pengembang segera menemui tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Desa Sindangjaya agar ke depan bisa bersinergi lebih baik lagi.

Sekretaris Pokdarwis Desa Sindangjaya, Ari Kurniawan, mengatakan, warga juga belum menerima laporan ada kajian dari ahli terkait pembangunan jembatan apung terpanjang tersebut.

Ketua Karang Taruna Desa Sindangjaya, Endin, yang akrab disapa Babeh Endun, mengatakan, beberapa kali nama karang taruna disebut namun hingga saat ini kontribusi untuk karang taruna belum ada.

"Segera datang ke kami untuk koordinasi dan konfirmasi penggunaan nama karang taruna dalam pembangunan jembatan apung tersebut," katanya.

Seperti diketahui, pembangunan jembatan apung terpanjang di Genangan Cirata sepanjang 1,2 kilometer ini bermula dari Dermaga Calingcing Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang.

Saat ini pembangunan jembatan tersebut hampir rampung dan akan mencapai garis finis sekitar 300 meter lagi di kawasan Pinus Jagabaya, Desa Cikidangbayang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

 

 

(ferri amiril/tribun jabar) 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved