Kisah Inspiratif, Darinih Bisa Naik Haji Bersama Suami Berkat Berjualan Rumbah

KISAH inspiratif datang dari Darinih (64). Berkat menjadi penjual rumbah, dia bisa meningkatkan taraf hidupnya dan bisa naik haji bersama suaminya.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Darinih (64) penjual rumbah di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Minggu (14/8/2022). 

Oleh Handhika Rahman

KISAH inspiratif datang dari Darinih (64). Berkat menjadi penjual rumbah, dia bisa meningkatkan taraf hidupnya, memiliki rumah sendiri, bahkan pergi haji bersama suaminya.

Rumbah adalah makanan khas Indramayu, yang berisi aneka sayuran seperti kangkung, taoge, mentimun, dan kol rebus, yang kemudian disiram dengan bumbu kacang. Mirip dengan lotek yang kerap bisa dengan mudah ditemui di Bandung.

Ditemui di warung rumbahnya di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Minggu (14/8), Darini mengaku sudah melakoni profesinya sejak 1995 lalu.

Baca juga: Persindra Indramayu Pasang Target Minimal Bisa Tetap Bertahan di Liga 3 2022 Seri 1 Jawa Barat

Meski untuk mencapai warungnya, orang harus menyusuri gang, warung rumbah Darini tak pernah sepi.

Pembelinya bukan saja warga setikat, tak banyak juga yang sengaja datang dari luar kota, seperti Jakarta, Subang, Bekasi, dan beberapa kota lainnya.

"Ini makanan khas Indramayu, makanannya masyarakat pesisir," ujar Darinih tersenyum.

Darinih mengaku, ada dua varian rumbah yang ia jual di warungnya. yakni rumbah kangkung dan rumbah soun. Harnyanya hanya Rp 7 ribu per porsi.

"Tapi kalau mau rumbah kangkung ditambah soun, harganya Rp 12 ribu," ujar Darinih, yang juga menjual rujak petis dengan harga Rp 14 ribu per porsinya.

Berbeda dengan rumbah biasa, rumbah di tempat Darinih juga dilengkapi sambal terasi yang dicampur petis. Rasanya benar-benar khas. Harum dan segar.
"Katanya orang sambelnya enak. Ini bahannya asli dari nelayan sini," ujarnya.

Rumbah Darinih ternyata juga menjadi langganan ibunda pedangdut senior Iis Dahlia.

"Ibunya Iis Dahlia sering banget beli. Tidak setiap bulan juga, tapi kalau beliau lagi lewat sini, pasti beli rumbah," ujar Darinih.

Darinih mengaku sangat mengingatnya karena ibunda Iis Dahlia selalu memborong rumbahnya setiap kali datang.

"Rata-rata belinya hingga Rp 500 ribuan. Katanya sih buat oleh-oleh sekalian dibawa ke Jakarta," ujarnya.

Dari berjualan rumbah, rata-rata Darinih bisa meraih omzet hingga Rp 2,5 jutaan setiap harinya. Jumlah, yang menurut Darinih, lebih dari cukup untuk menghidupi kemuarganya dan lima karyawannya.

"Enggak nyangka bisa laris. Alhandulillah," ujar Darinih yang bersama suaminya pergi berhaji 2016 lalu. "semua dari usaha rumbah." (tribun cirebon)

Baca juga: Kuliner Rumbah Khas Indramayu Jadi Favorit Wisatawan, Termasuk Ibunda Iis Dahlia yang Sering Borong

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved