Sejarah Majalengka
Jadi Nama Jalan, Ini Sosok Ahmad dan Kusumah Tentara Jepang yang Pilih Gabung Pejuang di Majalengka
Ahmad dan Kusumah merupakan tentara Jepang yang memilih bergabung dengan pejuang kemerdekaan di Majalengka.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Nama Ahmad Kusumah dikenal oleh kebanyakan masyarakat Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sebagai nama sebuah jalan arteri di pusat kota Majalengka.
Padahal, Ahmad Kusumah merupakan dua sosok pejuang yang berjasa melawan kekejaman tentara Belanda.
Uniknya, baik Ahmad maupun Kusumah sendiri merupakan tentara berkebangsaan Jepang.
Di mana kala itu, mereka lebih memilih bergabung dengan para pejuang Majalengka daripada kembali ke negara asalnya.
Bersama satu tentara lainnya, Ahmad dan Kusumah sebelumnya tergabung ke dalam kelompok tentara Dai Nipon.
Mereka gagah berani berperang melawan Belanda.
Ketua Group Majalengka Baheula atau Grumala, Nana Rohmana mengatakan, ketika Jepang kalah perang dengan tentara sekutu pada tahun 1945, para tentara Jepang banyak yang tidak kembali ke negara asal.
Mereka malah ikut bergabung melawan tentara sekutu yang mengikuti membonceng Belanda.
"Kala itu pada tahun 1945, Ahmad, Kusumah dan Umar tidak kembali ke Jepang. Mereka ikut perang melawan Belanda di Majalengka," ujar Naro, sapaan akrabnya, Sabtu (6/8/2022).
Saat itu, ada 1.000 orang tentara Jepang yang ikut bergabung melawan tentara sekutu.
Dari jumlah itu, tiga tentara Jepang ikut berperang di Majalengka.
"Lebih dari 1.000 orang di wilayah NKRI, adapun di Majalengka tercatat ada 3 orang tentara Dai Nipon, mereka adalah umar, Ahmad dan Kusumah," ucapnya.
Kata Naro, Ahmad sendiri saat itu gugur di wilayah Tonjong ketika terjadi kontak dengan penjaga markas militer Belanda.
Adapun, markas militer Belanda kini menjadi Makodim 0617 Majalengka.